Wagub: Pariwisata Jadi kebutuhan Primer
Wagub mengatakan, begitu di buka, sektor-sektor pariwisata tertentu bisa dijalankan dengan prokes
Surabaya, HB.net - Pemahaman mengenai protokol kesehatan (prokes) semakin meluas. Saat ini Indonesia dihadapkan hal yang paling sulit terkait pariwisata. Kalau dikatakan pariwisata bukan kebutuhan primer, lantas bagaimana dengan petani sayur holtikultura, industri camilan yang tidak bisa jualan karena pariwisata di tutup.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, di acara Musyawarah daerah Asosiasi pelaku pariwisata Indonesia (ASPPI), yang diadakan di Hotel Grand Mercur, Selasa (1/7).
Wagub mengatakan, begitu di buka, sektor-sektor pariwisata tertentu bisa dijalankan dengan prokes. Menurutnya, pariwisata terkesan menjadi kebutuhan tersier tapi bagi mereka yang bekerja baik langsung sebagai pekerja, maupun petani, peternak, industri mamin yang menggantungkan di pariwisata itu urusan primer.
“Itu maksut saya mengatakan kebutuhan primer, sehingga alhamdulilah di triwulan ke tiga tahun 2020 sektor pariwisata bisa tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan progrensi Jatim,” terangnya.
Salah satu peserta dari General Manager Ramada Sunset road, Anastasia Damayanti berharap melalui Musda ini kedatangan wisatawan lebih banyak lagi, khususnya dari Jatim untuk ke Bali, jadi saling mensuport antara Jatim dan Bali.
“Di masa pandemi ini omsetnya turun jauh, sampai 80 persen. Harapannya setelah mengikuti acara ini bisa mengalami peningkatan,” ujarnya.
Sementara itu Director of Sales Marketing the Seminyak, Lenny Willyana mengatakan, pihaknya juga bersinergi dengan pemerintah. Pemerintah memberikan vaksin, pihaknya sudah 70 persen. Di Bali vaksin tahap ke dua juga hampir selesai.
“Kemudian tempat-tempat wisata mempunyai CHSE protokoler, untuk hotel sendiri ada Grenn zoon (suatu wilayah yang sudah di sterilkan dan memenuhi protokol kesehatan), dengan adanya ini tamu-tamu bisa merasa aman,” kata Lenny. (dev/diy)