Wali Kota: Jangan Sampai Pemilu Merusak Kekeluargaan dan Persaudaraan
Satpol PP Kota Surabaya menggelar pembinaan petugas ketertiban Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Kota Surabaya di Graha YKP, Surabaya.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Satpol PP Kota Surabaya menggelar pembinaan petugas ketertiban Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Kota Surabaya di Graha YKP, Surabaya. Pembinaan yang dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi itu akan digelar mulai Jumat (2/2) sampai Senin (5/2).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi menitipkan sejumlah pesan kepada mereka. Pertama, petugas ketertiban itu tugasnya adalah untuk menjaga bagaimana pelaksanaan pemilu, baik pilpres maupun pileg bisa berjalan dengan lancar, aman dan nyaman di Kota Surabaya. Kedua, mereka diminta untuk bisa mengingatkan apabila ada saudara-saudaranya warga Surabaya yang ketika berada di TPS ada yang memfitnah atau pun ngomong yang tidak enak dan saling menjatuhkan, dan itu tidak diperbolehkan.
“Ketiga, saya mengingatkan kembali kepada mereka bahwa pilpres dan pileg itu adalah kepentingan duniawi, sehingga jangan sampai merusak kepentingan akhirat. Jangan sampai pilihan-pilihan kepentingan dunia ini merusak hubungan kekeluargaan kita hubungan persaudaraan kita sampai dengan hari kiamat,” kata Eri.
Apalagi, lanjut dia, Kota Surabaya ini masih belum merdeka selama masih ada kemiskinan, selama masih ada stunting, dan selama masih ada yang putus sekolah. Makanya, di situlah sebenarnya tantangan bagi warga Kota Surabaya untuk terus menjaga guyub rukunnya, dan kekuatan gotong royongnya untuk tetap menjadi satu dalam merebut kemerdekaan. “Jadi, jangan sampai itu semua hilang hanya gara-gara kepentingan pemilu sesaat ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia menitipkan Kota Surabaya kepada para petugas ketertiban TPS itu. Sebab, dia sangat yakin bahwa seluruh petugas ketertiban di TPS itu adalah orang-orang hebat, dan orang-orang yang diberikan amanah oleh Allah.
Di samping itu, Eri juga memastikan bahwa petugas ketertiban TPS ini akan tetap didampingi oleh petugas Satpol PP di lapangan. Namun, nantinya yang lebih banyak bergerak adalah petugas ketertiban TPS.
“Saya tambah bahagia karena yang menjaga TPS itu adalah orang-orang Surabaya sendiri karena saya sadar betul bahwa yang bisa menjaga Kota Surabaya adalah warganya sendiri, makanya saya titipkan Surabaya kepada mereka,” tegasnya.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya M. Fikser menjelaskan, pembinaan petugas ketertiban TPS dilakukan kepada 16.334 petugas dengan jumlah TPS kurang lebih 8 ribu lebih TPS se-Kota Surabaya.
“Dalam sehari, akan ada dua sesi, yaitu dari pagi sampai sebelum Zuhur yang jumlahnya sekitar 2 ribuan. Lalu dilanjutkan sesi kedua mulai pukul 13.00-16.00 WIB,” kata Fikser.
Adapun narasumber yang akan mengisi pembinaan itu berasal dari Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, KPU dan juga Bawaslu. Mereka akan mendapatkan pembinaan terkait dengan pelaksanaan tugasnya di lapangan supaya bisa melaksanakan tugas dan amanahnya dengan baik dan benar.
“Kami juga nitip, selama pelaksanaan tugasnya nanti kita harus melaksanakan tugas sesuai dengan SK yang berlaku selama 1 bulan. Kita juga harus bersama-sama menjaga kesehatan kita,” imbuhnya.
Di samping itu, Fikser juga menambahkan bahwa mereka semua tidak hanya sekadar menjalankan tugas semata, namun mereka ini sedang menjalankan amanah besar.
Karenanya, ia berharap mudah-mudahan pembinaan yang diberikan itu bisa memberikan wacana baru, ilmu dan pengalaman baru tentang bagaimana tugas dan fungsi petugas ketertiban TPS di lapangan. “Mudah-mudahan kita diberikan kekuatan untuk melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (ari/rd)