Wamentan Cek Kesiapan Produksi Pupuk

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengunjungi Petrokimia Gresik untuk memastikan kesiapan produksi pupuk subsidi.

Wamentan Cek Kesiapan Produksi Pupuk
Dari kiri Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, Wamentan Harvick Hasbul Qolbi, dan Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengecek kesiapan pupuk subsidi. Syuhud/ HARIAN BANGSA

Gresik, HARIAN BANGSA.net - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengunjungi Petrokimia Gresik untuk memastikan kesiapan produksi pupuk subsidi. Hal ini terkait memasuki musim tanam kedua pada tahun ini agar aman, Kamis (1/3).

Harvick menyampaikan bahwa pihaknya memantau terus kesiapan musim tanam kedua bulan April-Mei 2021. Dia juga memastikan pupuk tersedia untuk masyarakat petani.

"Sesuai arahan Presiden, kami di sini memastikan kebutuhan pupuk untuk petani tercukupi, sehingga target pemerintah untuk swasembada pangan bisa terlaksana,” ujar Harvick.

Pada kempatan ini, Wamentan juga mengapresiasi program Agro Solution. Yaitu upaya Pupuk Indonesia untuk mengakomodasi petani agar tidak bergantung pada pupuk subsidi. Serta untuk menarik minat generasi milenial, karena program ini menawarkan keuntungan yang sangat menjanjikan.

Sementara, Direktur Utama Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman,  menyatakan bahwa stok pupuk subsidi telah disiapkan di gudang lini 1 (produsen) sampai dengan lini 4 (kios resmi) sebanyak 2,1 juta ton.  Jumlah ini mencukupi untuk kebutuhan selama enam minggu ke depan.

Pupuk Indonesia juga telah menerapkan teknologi 4.0 dalam pendistribusian pupuk. Melalui sistem Distribution Planning and Control System yang dapat memonitor posisi pengiriman barang, dan memantau stok hingga ke level kios secara real time.

Bakir menambahkan bahwa berdasarkan hasil uji coba program Agro Solution di Kabupaten Jember, Banyuwangi, Bima, Dompu, Ponorogo, dan sebagainya, petani berhasil meningkatkan produktivitas tanamannya. 

"Panen gabah kering naik 55 persen, jagung kering naik 45 persen. Adapun keuntungan petani padi naik hingga 91 persen dan jagung kering naik hingga 60 persen,” beber Bakir.

Dalam program ini, lanjut Bakir, Pupuk Indonesia memberikan kawalan lengkap off famrn dan on farm. Pada kegiatan off farm, Pupuk Indonesia memberikan akses permodalan kepada petani, bimbingan teknis, akses terhadap asuransi dan memberikan jaminan offtaker hasil panen.

Sedangkan di on farm, Pupuk Indonesia menyediakan produk agro input berkualitas, baik itu pupuk, benih, pestisida dan lain sebagainya disamping juga memberikan kawalan teknologi dan bimbingan teknis.

Program Agro Solution ini telah dilaksanakan pada 10.861 hektare lahan di berbagai wilayah Indonesia. Sedangkan target di tahun 2021 mencapai 50 ribu hektare.

Hasil program ini mampu meningkatkan hasil panen dari rata-rata 5-6 ton menjadi 8-10 ton per hektare. "Harapannya, bila produktivitas meningkat, maka pendapatan petani juga meningkat. Sehingga mereka mampu membeli pupuk nonsubsidi dan tidak lagi tergantung pada pupuk bersubsidi," pungkas Bakir.(hud/rd)