Wamentan Optimis Jatim Jadi Lumbung Pangan Nasional
Menghadapi krisisi pangan, pemerintah berupaya untuk mewujudkan ketahanan pangan guna memastikan ketersediaan kebutuhan pangan nasional.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Menghadapi krisisi pangan, pemerintah berupaya untuk mewujudkan ketahanan pangan guna memastikan ketersediaan kebutuhan pangan nasional. Salah satunya program perluasan areal tanam melalui kegiatan pompanisasi.
Capaian target perluasaan areal tanam di wilayah Jatim sampai dengan bulan Agustus 2024 adalah pompanisasi 74.377 hektare dari target 170.654 hektare. Sedangkan padi gogo 1.715 hektare dari target 5.439 hektare.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono optimis gerakan perluasan areal tanam ini akan berhasil. "Kami yakin program ini sukses dan Jatim kembali menjadi wilayah lumbung pangan Nasional," ujar Sudaryono usai rapat koordinasi areal tanam dan pompanisasi serta penyuluhan pertanian, Senin (5/8) di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya.
Ditambahkan Sudaryono, Kodam V Brawijaya bersama seluruh unsur di wilayah akan terus melanjutkan perluasan areal tanam secara masif sampai tercapai target 100 persen.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay menjelaskan terkait langkah-langkah antisipasi terjadinya darurat pangan. Faktor perubahan iklim ekstrem dari musim hujan atau musim kemarau yang tak menentu, dinilai bisa menyebabkan produksi pertanian menurun dan berdampak pada ketahanan pangan.
“Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah berupaya untuk mewujudkan ketahanan pangan guna memastikan ketersediaan kebutuhan pangan nasional. Oleh sebab itu, saat ini kita gencar melakukan upaya ataupun program Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui pompanisasi,” jelas pangdam.
Program pompanisasi, jelas Mayjen TNI Rafael, merupakan bentuk kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan TNI. Program itu, digagas dalam rangka mengantisipasi terjadinya darurat pangan.
“Capaian PAT untuk Provinsi Jatim, saat ini sudah mencapai 73.453 hektare. Selanjutnya, Kodam Brawijaya bersama seluruh unsur di wilayah akan terus melanjutkan PAT secara masif sampai dengan target 100 persen,” kata Rafael.
Bukan hanya itu, adanya dukungan pompa sebanyak 3.871 unit seakan menjadi bukti jika saat ini pemerintah dan TNI berupaya keras untuk melakukan serangkaian upaya dalam mengantisipasi terjadinya darurat pangan. “Total pompa bantuan yang termanfaatkan saat ini sebanyak 2.719 unit. Itu kita serahkan langsung ke pihak kelompok tani,” ungkapnya.
Selain itu, pangdam juga menginstruksikan para danrem dan dandim untuk selalu meningkatkan sinergi dengan seluruh pihak dalam memaksimalkan bantuan alsintan pompa air yang sudah diberikan oleh pihak Kementan. “Dengan adanya sinergi TNI, pemda, dan masyarakat, tentu kami optimis bisa mewujudkan optimalisasi dan capaian target dari program pompanisasi ini,” tegasnya.(dev/rd)