XL Axiata Raih Pertumbuhan Solid di 2020
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil mencatat pertumbuhan yang solid. XL Axiata meraih peningkatan pendapatan layanan lebih dari 6 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya (YoY).
Jakarta, HARIAN BANGSA.net - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil mencatat pertumbuhan yang solid. XL Axiata meraih peningkatan pendapatan layanan lebih dari 6 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya (YoY). Selain itu, tingkat profitabilitas yang berkelanjutan juga terjaga dengan baik, di mana EBITDA meningkat sebesar 31 persen YoY, dan perusahaan kembali mencetak laba bersih dinormalisasi sebesar Rp 679 miliar.
Di sepanjang 2020, kontribusi pendapatan dari data mencapai 92 persen, dengan penetrasi smartphone mencapai 89 persen yang merupakan tertinggi secara industri. Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari tahun sebelumnya Rp sebesar 35.000 menjadi Rp 36.000.
Sementara itu, pembangunan jaringan data 4G terus berlangsung, dan hingga akhir 2020 telah mencapai 458 kota atau kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia dengan lebih dari 54 ribu Base Transceiver Station (BTS) 4G.
“Di sepanjang tahun 2020, kami berfokus pada keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan otomatisasi dan simplicity,” kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini, Senin (15/2).
Pada saat yang sama, pihaknya juga terus membangun keintiman dengan pelanggan, dengan memastikan kedua merek, yaitu XL dan AXIS mencapai net promotor score (NPS) yang kuat pada segmen pelanggan yang menjadi target melalui beragam produk yang sesuai kebutuhan mereka. Serta peningkatan kualitas jaringan secara berkesinambungan.
Terkait pandemi, pihaknya memastikan kelangsungan bisnis perusahaan tidak terganggu dengan menerapkan adaptasi pada norma baru.
Beban operasional per akhir 2020 turun sebesar -15 persen YoY, yang didorong oleh berkurangnya beban infrastruktur hingga -30 persen YoY. Hal ini sebagai hasil dari adopsi IFRS 16. Interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun -25 persen YoY. Terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan trafik layanan SMS dan voice. Sementara itu, beban pemasaran menurun -8 persen YoY karena pergeseran pengeluaran yang kini lebih banyak pada penggunaan saluran digital.
Realokasi kapasitas 3G ke 4G yang dipercepat selama periode satu tahun di 2020. Juga dilakukan perusahaan seiring dengan adanya penurunan trafik penggunaan layanan 3G yang hanya mencapai kurang dari 10 persen dari total trafik data. Meskipun demikian, upaya mengurangi umur aset 3G yang berguna tersebut sejalan dengan tujuan untuk menghasilkan penghematan depresiasi yang akan meningkatkan profitabilitas di masa depan.
Pandemi Covid-19 tidak menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan. Hingga akhir 2020, XL Axiata tercatat memiliki total lebih dari 144 ribu BTS. Jumlah ini meningkat sekitar 11 persen YoY. Dari total sebanyak itu, 54.297 merupakan BTS 4G. Jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota atau kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Indonesia (mid/rd)