Zona Kuning, Mojokerto Tetap Waspadai Varian Baru Corona
Polres Mojokerto melaksanakan apel gelar pasukan penegakan protokol kesehatan dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Mojokerto, Kamis (10/6) di halaman Mapolres Mojokerto.
Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Polres Mojokerto melaksanakan apel gelar pasukan penegakan protokol kesehatan dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Mojokerto, Kamis (10/6) di halaman Mapolres Mojokerto.
Apel dipimpin Dandim 0815 Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander dan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Arahan apel disampaikan Dandim 0815 dengan beberapa instruksi penting, terkait upaya pengetatan protokol kesehatan di masyarakat. Hal ini mengingat kasus aktif Covid-19 kembali naik, pasca libur Idul Fitri 1442 H lalu.
Situasi waspada Covid-19, makin serius dengan ditemukannya beberapa varian baru Covid-19 yang telah bermutasi di beberapa negara. Varian-varian baru tersebut, saat ini sudah masuk ke wilayah Indonesia akibat risiko kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI).
“Dampak kenaikan Covid-19 sudah terasa pasca libur lebaran. Meski sudah dilarang mudik, banyak masyarakat yang berhasil lolos,” tegas dandim.
Beberapa daerah menjadi sorotan Tim Satgas Covid-19 Pusat akibat kenaikan yang tinggi. Antara lain di Kudus Jawa Tengah, Lamongan, Bangkalan dan titik penyekatan Jembatan Suramadu. “Ini harus jadi cambuk untuk kita semua agar lebih waspada,” imbuh dandim.
Selanjutnya, Bupati Ikfina saat ditemui awak media usai apel, menjelaskan beberapa upaya dalam menghadapi situasi kenaikan kasus aktif Covid-19 saat ini. Meski berstatus zona kuning (risiko rendah) bupati menyebut kondisi ini bisa saja fluktuatif mengingat beberapa wilayah di Jawa Timur sedang mengalami kenaikan seperti yang disampaikan Dandim 0815.
“Dari hasil rapat evaluasi kemarin, Kabupaten Mojokerto saat ini zonanya warna kuning (risiko rendah). Sedangkan pada zona PPKM Mikro, warna kita adalah hijau (risiko terkendali) dan kuning. Namun, bukan berarti kita tidak waspada. Zonasi ini fluktuatif dan bisa saja berubah, karena beberapa wilayah di Jatim angka Covidnya naik,” jelas bupati.
Terkait vaksinasi, bupati menjelaskan bahwa pelaksanaannya akan tergantung dari jatah yang diterima dari pemerintah pusat. Meski begitu, pendistribusian akan dilaksanakan secara cepat dan maksimal oleh pemda.(hms/rd)