14 Stasiun di Daop 8 Kampanye Cegah Kekerasan Seksual

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 8 Surabaya melakukan kegiatan kampanye di Stasiun Surabaya Gubeng.

14 Stasiun di Daop 8  Kampanye Cegah Kekerasan Seksual
Kampanye yang dilakukan di Stasiun Gubeng, Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 8 Surabaya melakukan kegiatan kampanye di Stasiun Surabaya Gubeng. Upaya ini untuk  mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Kegiatan ini dilakukan secara serentak di 14 stasiun di seluruh wilayah kerja KAI, Rabu (29/6).

Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya Heri Siswanto mengatakan, tujuan dari kampanye serentak ini adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api.

“Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan,” ujar Heri Siswanto.

Dalam kegiatan ini, KAI melibatkan berbagai pihak untuk ikut menyuarakan pencegahan pelecehan seksual di layanan KAI. Pihak-pihak eksternal dalam kampanye serentak tersebut di antaranya Komunitas Pencinta Kereta Api, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Jatim, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Jatim, Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Timur, serta tokoh-tokoh dan aktivis anti kekerasan seksual.

Dalam kampanye tersebut, KAI melakukan imbauan mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual melalui pengeras suara. KAI juga menyampaikan pesan melalui spanduk, poster, pamflet, dan stiker. Di samping itu, KAI mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi anti kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik serta membagikan suvenir kepada pelanggan di stasiun dan kereta api.

Sebelumnya, pada Sabtu (25/6), Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penghargaan kepada kondektur yang melindungi pelanggan perempuan dari tindakan pelecehan seksual. Menteri Erick juga mengapresiasi tanggapan KAI atas kejadian tersebut. Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada petugas jika ada indikasi pelecehan seksual.

Selama periode 2021 hingga Juni 2022, KAI telah melakukan 4 kali kegiatan sosialisasi anti-tindakan kekerasan dan pelecehan seksual di stasiun-stasiun berbagai kota, seperti Malang dan Surabaya. KAI akan terus melakukan sosialisasi lebih lanjut agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait menjaga kesopanan di transportasi kereta api.

 Heri Siswanto mengatakan, petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Meski demikian, KAI juga tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.

“Melalui kampanye serentak Cegah Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik ini, kita mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh,” tutup Heri Siswanto. (yan/rd)