140 Warga dan Pedagang di Wonocolo Rapid Test, 9 Reaktif
Sebanyak 140 warga Desa Wonocolo, Rabu (3/6) menjalani rapid test. Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan untuk melihat penyebaran Corona. Pasalnya, tingkat pertumbuhan Covid-19 di Desa Wonocolo terbilang tinggi.
Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Sebanyak 140 warga Desa Wonocolo, Rabu (3/6) menjalani rapid test. Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan untuk melihat penyebaran Corona. Pasalnya, tingkat pertumbuhan Covid-19 di Desa Wonocolo terbilang tinggi. Hingga saat ini sebanyak 23 orang terkonfirmasi positif Corona.
Rapid test tersebut menyasar warga dan pedagang. Jumlah alat uji cepat yang disiapkan mencapai 300 alat. Namun, yang terpakai hanya 140 alat. Banyak yang enggan menjalani rapid test.
Dari hasil rapid test 140 orang, ditemukan sebanyak 9 orang yang reaktif. Petugas tidak merinci data tersebut. Selanjutnya, warga yang reaktif diminta melakukan isolasi mandiri.
Kabid Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Nawari mengatakan, rapid test terus digelar di pasar. Tercatat empat pasar yang sudah menggelar uji cepat. Yaitu Larangan, Porong, Krian, dan Taman. "Kurang satu di Wadungasri. Kami masih merancang jadwalnya," jelasnya.
Sejatinya, pukul 07.00 WIB petugas sudah menyampaikan pengumuman. Seluruh pedagang diminta mengikuti rapid test. Tujuannya sebagai antisipasi penularan Corona. Namun, imbauan itu ternyata menjadi alarm bagi pedagang. Satu per satu penjual memilih menutup kios. Pulang ke rumah. Pasar yang semula ramai mendadak sepi.
Banyaknya warga yang tidak mengikuti rapid test dinilai Sumardji hal yang wajar. Sebab, sebagian warga belum mendapatkan pemahaman. Ketika hasil rapid test reaktif, belum tentu positif Corona. Masih ada satu uji lagi. Yaitu swab.
"Warga membutuhkan edukasi," jelas Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji.
Menurut Sumardji, hasil rapid test itu menjadi acuan. Bahwa masih ada warga yang berpotensi tertular Corona. Nah, sebagai tindak lanjut, hari ini (kemarin) polresta mengerahkan mobil tes swab (uji usap). "Kami gelar swab di Wonocolo," katanya.
Selain itu, Polresta juga mendapatkan bantuan kontainer uji swab. Bantuan itu dari BNPB. Awalnya, truk tersebut hendak diletakkan di depan Pasar Taman. Namun, karena akses yang sempit, kendaraan tersebut diparkir di GOR Delta Sidoarjo.
Sumardji menjelaskan, kontainer itu mampu menggelar uji swab serempak. Kapasitasnya 500 hingga 1.000 orang. Truk itu dilengkapi dengan 12 tenaga ahli serta dua alat PCR. "Yang positif kami tempatkan di Mal Pelayanan Publik (MPP)," ucap pria asal Nganjuk itu.(cat/rd)