2400 Knalpot Jadi Monumen di Perbatasan Surabaya-Sidoarjo

Perlu persiapan selama 6 bulan guna mewujudkan pendirian monumen knalpot yang diberi nama Monumen Wani Suroboyo 1000 Knalpot.

2400 Knalpot Jadi Monumen di Perbatasan Surabaya-Sidoarjo
Jajaran perwira Polrestabes Surabaya dan wali kota Surabaya berdiri di depan Monumen Suroboyo Wani 1000 Knalpot.

Surabaya, HARIANBANGSA.net – Perlu persiapan selama 6 bulan guna mewujudkan pendirian monumen knalpot yang diberi nama Monumen Wani Suroboyo 1000 Knalpot. Kini telah berdiri kokoh di persimpangan Jalan A. Yani atau Bundaran Cito Mall.

Monumen tersebut merupakan inspirasi para anggota Satlantas Polrestabes Surabaya. Pasalnya, banyak knalpot tidak standar dari hasil penertiban disiplin lalu lintas

Peresmian Monumen Suroboyo Wani 1000 Knalpot dilaksanakan, Kamis (1/8). Peresmian ini dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce. Selain pimpinan utama di Kota Surabaya, juga dihadiri Ditlantas Polda Jatim, para personel Polrestabes Surabaya, dan Korem 084 Bhaskara Jaya.

“Inilah wujud kami sebagai pengayom masyarakat. Salah satunya tentang knalpot bersuara bising yang sangat mengganggu warga Surabaya. Selain meresahkan masyarakat, juga penyebab aktivitas negatif. Salah satunya balap liar dan menyebabkan korban jiwa,” kata kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce.

Nah, dengan adanya monumen knalpot ini bisa menyadarkan para penguna knalpot brong yang mayoritas pemuda agar tidak menggunakan lagi. Selama pembuatan tugu yang berwujud ikan Suro dan Boyo ini menghabiskan material 2400 knalpot.

Dalam membuat monumen ini setidaknya melibatkan dua ahli pengelasan yang dikolaborasikan ahli seni. “Tidak mudah membuat monumen yang berbahan baku knalpot ini sehingga harus memakan waktu 6 bulan lamanya,” ujar Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman.(yan/rd)