30 WBP Lapas Porong Gelar Ujian Kejar Paket
Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Pendidikan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjadi salah satu perhatian Kanwil Kemenkum HAM Jawa Timur. Salah satu contohnya adalah para WBP di Lapas Kelas I Surabaya. Di lapas yang terletak di Kecamatan Porong, Sidoarjo itu, sebanyak 30 WBP sedang berjuang agar bisa lulus Ujian Akhir Sekolah (UAS) kejar paket.
Pelaksanaan UAS tahun ajaran 2019-2020 bagi WBP di Lapas Kelas I Surabaya itu berasal dari paket A (setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA). Peserta UAS berjumlah 30 orang WBP. Dengan perincian Paket A (4 orang WBP), Paket B (10 orang WBP) dan Paket C (16 orang WBP).
Selasa (14/4) kemarin merupakan hari kedua mereka mengikuti ujian. Didampingi Kalapas Kelas I Surabaya Tonny Nainggolan, Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jawa Timur Pargiyono menyambangi mereka saat mengerjakan ujian di Aula MD Arifin Lapas Porong.
Pada hari pertama, jadwal mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika. Hari ini mereka mengerjakan soal ujian untuk pelajaran IPA dan IPS. Kegiatan dimulai pukul 08.30 WIB.
Karena dalam masa pandemi, semua WBP peserta ujian satu per satu sebelum memasuki aula diwajibkan mencuci tangannya dengan sabun dilanjutkan dengan disemprot hand sanitizer. Selain itu mereka juga wajib mengenakan masker baru.
“Baru kemudian memasuki aula untuk menempati tempat duduk yang juga ditata dengan memperhatikan physical distancing,” ujar Kabid Pembinaan Lapas Kelas I Surabaya Hero Sulistyono.
Seperti peserta ujian pada umumnya, para peserta tampak serius mengerjakan soal-soal yang disediakan. Bahkan, tak sedikit yang sering mengerenyitkan dahi. Tua maupun muda semangatnya sama untuk mendapatkan pendidikan. Memang, peserta tertua sudah berumur hampir setengah abad adalah Sumargo, WBP kasus tindak pidana korupsi asal Gunung Anyar, Surabaya yang berumur 48 tahun. Sedangkan peserta termuda adalah Mochammad Asrori, WBP tindak pidana narkotika asal Tambang Grinsing, Surabaya yang berumur 21 tahun.
“Alhamdulillah lancar, walaupun agak banyak yang sudah lupa,” ujar Tri Eko yang juga salah satu WBP peserta Ujian Paket C.
Pargiyono menuturkan bahwa ini adalah upaya pihaknya untuk memberikan WBP kesempatan memperoleh hak pendidikan. Langkah ini juga termasuk dalam pembinaan selama menjalani masa pidana di Lapas Kelas 1 Surabaya. “Sehingga ketika nantinya sudah kembali di kehidupan bermasyarakat sudah memiliki ijazah yang bisa digunakan untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Pelaksanaan ujian untuk paket A dan B mulai tanggal 13 April 2020 sampai dengan 15 April 2020. Dan untuk paket C berakhir tanggal 16 April 2020 dengan mata pelajaran yang diujikan Bahasa Inggris. (cat/rd)