32 Orang Ikuti Pelatihan Dikdas, Calon Instruktur BLK Komunitas
Dodo mengatakan, pelatihan Dikdas calon instruktur BLKK adalah program prioritas nasional.
Surabaya, HB.net - Sebanyak 32 orang, mengikuti pelatihan Pendidikan Dasar (Dikdas) calon instruktur Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK). Kejuruannya; Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) program multimedia. Itu dibuka Direktur Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan Kemnaker Republik Indonesia Dodo Setiadi, di UPT BLK Surabaya, Rabu (29/8).
Dodo mengatakan, pelatihan Dikdas calon instruktur BLKK adalah program prioritas nasional. "Pertama, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan memberikan bantuan pembangunan workshop. Yang kedua, memberikan bantuan peralatan yang disesuaikan dengan kejuruan yang ada di BLKK tersebut, " kata dia.
Program itu berjalan sejak tahun 2017. "Kurang lebih sudah ada 3.567 BLKK. Tahun tahun ini kami targetkan pembangunan BLKK sebanyak 500 di seluruh Indonesia, " beber dia.
Kepala Dinas Tenanga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur, yang diwakili Kepala UPT BLK Surabaya, Sunarya, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian karena Jatim dipercaya sebagai tempat pelaksanaan pelatihan Dikdas melatih calon Instruktur dan mensupport peran dan fungsi Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas).
Dia mengatakan, program BLKK ini adalah salah satu program di Kemnaker, dalam hal ini Ditjen Binalavotas. "Ini arahan bapak presiden. Bagaimana meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Nah dibentuklah BLK Komunitas," kata dia.
Sasarannya, pondok pesantren, yayasan keagamaan dan serikat kerja. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja terutama di lingkup masing-masing.
Dia memisalkan, di pondok pesantren, tidak hanya pintar dakwah, pinter ngaji. Tetapi dengan adanya BLKK tersebut, peserta juga bisa berwirausaha mandiri, sesuai dengan passion yang ada di masing-masing BLKK. "Ini yang dibuka kejuruan multimedia. Nanti bagaimana meningkatkan kompetensi terutama kejuruan multimedia di wilayah BLKK masing-masing sehingga peserta yang di BLKK mengerti tentang multimedia, " ungkapnya.
Pelatihan itu menitikberatkan pada penguasaan kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan, metodologi pelatihan dan juga keterampilan untuk mengelola suatu pelatihan yang efektif dan efisien diharapkan dapat mentransformasi masyarakat menjadi mandiri, maju dan berdaya saing yang mempunyai perbedaan budaya dan bahasa.
Pelatihan dilaksanakan kurang lebih 42 hari, di UPT BLK Surabaya. Peserta yang mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir akan mendapatkan sertifikat pelatihan dari kementrian ketenagakerjaan.
Adapun peserta yang telah melaksanakan pelatihan dan mengikuti uji kompetensi dan dinyatakan kompeten oleh assessor akan mendapatkan sertifikat kompetensi. (mid/ns)