4 Daerah di Jatim Turun Status, Bagaimana Surabaya dan Malang Raya? Ini Penjelasan Gubernur
Jadi hari ini ada empat daerah yang alhamdulillah sudah masuk katagori resiko rendah atau sudah masuk katagori zona kuning
SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Empat daerah zona merah di Jawa Timur dinyatakan turun status oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat. Empat kota tersebut adalah Kota Blitar, Lumajang, Ngawi dan Kota Madiun.
"Jadi hari ini ada empat daerah yang alhamdulillah sudah masuk katagori resiko rendah atau sudah masuk katagori zona kuning," ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ketika menyampaikan update penyebaran covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (7/6)malam.
Khofifah menjelaskan, turun status itu berdasar informasi dari Gugus Tugas Pusat karena tidak ada penambahan kasus positif baru dalam satu minggu ini.Untuk itu, ia berharap kondisi ini terus terjaga dan dapat dengan cepat kembali turun menjadi zona hijau.
"Mudah-mudahan ini akan terus membaik setelah kuning tidak ada ODP dan tidak ada PDP, maka akan menjadi zona hijau atau zona yang sudah tidak berbahaya," katanya.
Gubernur juga menyampaikan, tidak henti-hentinya kita semua berterima kasih atas seluruh dedikasi loyalitas pengorbanan kerja keras tenaga kesehatan baik tenaga medis parametrik maupun semua tim termasuk yang sering saya sebut semiterien, pentingnya di dalam memberikan pelayanan secara komprehensif.
Selain itu, ada pula daerah yang kini menjadi zona oranye yakni Nganjuk, Tulungagung, Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, Jombang, Kabupaten Madiun, Kota Mojokerto, Sumenep, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Ponorogo, Banyuwangi, Kota Malang, Trenggalek, Bondowoso, Kota Kediri, Kabupaten Probolinggo, dan Pacitan.Sementara daerah zona merah yakni Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kabupaten Malang, Pamekasan, Bangakalan, Magetan, Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Blitar, Situbondo, Lamongan, Jember, Sampang, Tuban dan Kabupaten Kediri.
Saat disinggung terkait penerapanNew Normal pada empat daerah tersebut, Khofifah menjelaskan berdasar panduan dari World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan setelah itu dilakukan upaya pendisiplinan yang dilakukan oleh masing-masing daerah. Namun, kata Khofifah penerapan New Normal itu baru bisa diterapkan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dianggap sukses.
"Maka, mereka melihat peta ini, dari melihat peta itu misalnya ada tempat wisata katakan Gunung Ijen sekarang sudah menyiapkan New Normal kemudian ini para bupatinya sudah mulai koordinasi. Kalau misalnya promo akan dibuka tahapannya seperti apa mana. Ini semua sebetulnya koordinasinya dipandu oleh masing-masing kementerian misalnya kalau New Normal panduannya seperti apa," paparnya.
Pasien sembuh hari ini sudah mencapai 25,24% atau setara dengan 1499 orang. Tambahan positif baru ada 105 sehingga total yang terkonfirmasi positif di Jawa Timur ada 5940 orang. Dari ini terkonfirmasi pasien yang meninggal ada 19 orang sehingga total yang meninggal menjadi 502 orang setara dengan 8,45%.
Gubernur juga mengajak kita semua menginformasikan pentingnya kewaspadaan yang terus ditingkatkan karena masih terus meningkat angkanya masih tercatat 20489 orang. seperti yang tadi saya sampaikan bahwa ini kemungkinan berpotensi terhadap konfirmasi positif bisa mencapai 35% tanpa gejala tapi carier oleh karena itu mohon tetap disampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa tanpa gejala ini jumlahnya makin meningkat maka kehati-hatian dan kewaspadaan yang kita lakukan antara lain pastikan kita keluar rumah menggunakan masker pastikan kita menjaga jarak yang aman pastikan kita melakukan pola hidup yang bersih dan sehat. (dev/ns)