Adanya Dokter Sepesialis OT, Pasien Berdatangan ke RSUD Kertosono

Peningkatan pelayanan bagi pasien yang datang ke RSUD Kertosono, menjadi prioritas utama, dan itu berusaha terus dilakukan.

Adanya Dokter Sepesialis OT, Pasien Berdatangan ke RSUD Kertosono
Plt Dirut RSUD Kertosono dr Noer Cholis.

Nganjuk, HARIAN BANGSA.net – Peningkatan pelayanan bagi pasien yang datang ke RSUD Kertosono, menjadi prioritas utama, dan itu berusaha terus dilakukan. Seperti dengan hadirnya dokter spesialis Orthopedi dan Traumatologi (OT), menjadi tuntutan agar pelayanan semakin optimal.

Plt Dirut RSUD Kertosono dr Noer Cholis meyampaikan bahwa tersedianya dokter spesialis OT secara kualitas dan kuantitas adalah  salah satu bentuk peningkatan pelayanan yang diberikan.

"Saya lihat saat ini sudah banyak pasien pada kasus OT berdatangan", kata Noer Cholis. 

Jadi, memang pihaknya berusaha melengkapi dokter spesialis yang ada di sini. Tentunya dengan harapan bahwa masyarakat yang membutuhkan pelayanan dari Rumah Sakit Kertosano itu cukup di sini. Tidak perlu harus ke tempat yang lain.

"Saya anggap ini terobosan atau bentuk inovasi yang penting dipersiapkan Rumah Sakit Kertosono,"  jelasnya.

Diakui bahwa saat ini tentang RSUD Kertosono berusaha untuk masuk di kelas B, maka masih banyak yang perlu dipersiapkan dengan adanya dokter spesialis. "Saya berupaya menyediakan kebutuhan masyarakat, dengan menyediakan dokter jantung dan bedah syaraf," terangnya.

RSUD Kertosono merupakan lokasi strategis yang ditempatkan dekat dengan perbatasan  kota, yaitu Jombang dan Kediri. Inilah tuntutan pelayanan yang diusahakan untuk dilengkapi, karena banyak kasus kecelakaan agar cepat mendapat penanganan medis.

"Saya tekankan dengan kepercayaan masyarakat yang tinggi, pelaksana medis harus bekerja secara kualitas dan kuantitas," tegas Noer Cholis.

Srmentara, dokter spesialis orthopedi dan traumatologi RSUD Kertosono dr Satiyo Sp OT, membenarkan jika saat ini kehadiran pasien sudah mulai banyak. Rumah sakit sudah siap melayani maupun menangani.

"Ketika saya baru ditugaskan, pasien orthopedi hanya 3-5 per hari. Tapi saat ini sudah bisa sampai 25 pasien untuk rawat jalan," kata Satiyo.

Dijelaskan, pasien yang datang ke poli OT sudah banyak. Meteka sudah ada dari luar kota terdekat, yaitu Jombang dan Kediri. Setelah mereka mengetahui bahwa RSUD Kertosono menyediakan pelayanan spesialis OT, maka mereka mulai banyak berobat ke sini.

"Kasus yang saya tangani adalah patah tulang. Baik kasus yang baru terjadi dan kasus yang  neglected yang berasal dari sangkal putung dan penggantian sendi lutut atau total knee replacement (TKR) dan pergantian sendi panggul (THR)," ulasnya.

Pasien yang masih dalam perawatan ditempatkan di ruang Bougenvil dan kasusnya bervariasi. Ada yang patah menahun karena salah penanganan yang berasal dari sangkal putung dan patah baru karena kecelakaan. Bahkan sudah ada pasien yang sudah menjalani rawat jalan dan dinyatakan sembuh.

"Saya berpesan agar penanganan patah tulang jangan sampai salah penanganan, maka hasilnya akan berakibat fatal dan merugikan pasien itu sendiri," ujar Satiyo.(ADV/bam/rd)