Akhir Tahun 2023, DPRD Kota Surabaya Evaluasi Serapan Anggaran untuk Pembangunan
DPRD Kota Surabaya bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2023 pada akhir September 2023.
Surabaya, HB.net - DPRD Kota Surabaya bakal melakukan monitoring dan evaluasi terkait serapan anggaran dan realisasi pembangunan di semua urusan pemerintahan menuju penghujung 2023.
Selaku mitra kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, DPRD Surabaya berharap, penyerapan pembangunan berlangsung maksimal. Dengan begitu, upaya ini dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
"Setiap akhir tahun, kami menjalankan monitoring dan evaluasi terhadap program-program pembangunan yang telah disepakati DPRD dan Pemkot Surabaya. Begitu pun pada 2023, kami melakukan hal sama. Kami berharap, penyerapan pembangunan berlangsung maksimal untuk menjawab berbagai aspirasi masyarakat,” kata Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono.
Sebelumnya, DPRD Kota Surabaya bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2023 pada akhir September 2023.
Adapun jumlah belanja Pemkot Surabaya ditetapkan sebesar Rp10,8 triliun. Ini untuk membiayai berbagai program pembangunan, termasuk infrastruktur, pembangunan gedung, penanggulangan kemiskinan, program padat karya, perbaikan kampung, pendidikan dan kesehatan, serta berbagai hal lain yang berpihak kepentingan publik.
Sejak awal kami sadari, APBD Kota Surabaya sebagai instrumen yang mengungkit pertumbuhan di masyarakat. Ekonomi masyarakat terus tumbuh optimistis.
"Angka kemiskinan terus ditekan dan ditanggulangi. Infrastruktur dibenahi, pelayanan pendidikan dan kesehatan terus diperbaiki, dan masih banyak yang lain,” lanjut Adi Sutarwijono.
Dia menambahkan, monitoring dan evaluasi dilakukan para legislator DPRD Kota Surabaya melalui komisi-komisi sesuai mitra kerja masing-masing.
”Bisa dengan melakukan rapat di ruang-ruang komisi ataupun kunjungan-kunjungan di lapangan atau dengan pertemuan dengan warga masyarakat. Semua dijalankan oleh para legislator,” kata Adi.
Sejauh ini, kata dia, masyarakat merespons positif terhadap pelaksanaan pembangunan oleh Pemkot Surabaya. Pembangunan itu diusulkan oleh masyarakat, kemudian pihak Pemkot menjawab problem-problem lingkungan.
Adapun jalan-jalan kampung diperbaiki atau di-paving, berbagai saluran air diperbaiki, termasuk membangun sodetan-sodetan untuk mengatasi banjir, dan balai-balai rukun warga (RW) direhabilitasi agar semakin memadai sebagai tempat pelayanan masyarakat ataupun pusat kegiatan warga. Lalu, lampu-lampu penerangan umum juga telah banyak yang dibangun.
"Pembangunan di Kota Surabaya terus menyentuh kebutuhan warga kampung dan permukiman. Kami semakin optimistis, Kota Surabaya semakin tumbuh lebih baik,” kata Adi. (lan/ns)