Antisipasi Masuknya Varian Baru Virus Corona, Khofifah Pastikan Pemulangan PMI Sesuai Prosedur
Khofifah juga menambahkan bahwa Pemprov akan memeriksa jika PMI itu CT (Cycle Treshold)-nya di bawah 25 maka akan dilakukan sequencing.
Surabaya, HB.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingin memastikan proses pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) berjalan sesuai dengan prosedur kesehatan. Hal itu untuk mengantisipasi masuknya virus varian baru.
Seusai memimpin rapat koordinasi penanganan kedatangan PMI di Asrama Haji Sukolilo, Gubernur Khofifah bahkan meninjau dan menyapa para PMI yang sedang menunggu giliran untuk dijemput masing masing Kabupaten Kota.
Khofifah mengatakan kepada awak media bahwa sejak tanggal 28 April lalu Pemprov Jatim menggunakan asrama Haji untuk memberikan ruang bagi tamu-tamu Jawa Timur bahkan ada yang dari luar Jawa Timur.
“Kita akan memberikan equal treatment (penanganan yang sama) dari proses penyiapan kamar dan logistiknya maupun layanan kesehatannya. Sejak dari tanggal 28 April hingga 3 Mei lalu yang terkonfirmasi ada 4092 orang dan dari jumlah itu yang terkonfirmasi positif ada 35 orang, dan yang positif itu dirawat di RS Darurat Lapangan Jalan Indrapura,”kata Khofifah, Rabu (5/5/2021).
Lebih lanjut Khofifah juga menambahkan bahwa Pemprov akan memeriksa jika PMI itu CT (Cycle Treshold)-nya di bawah 25 maka akan dilakukan sequencing. “Ini yang ingin kita pastikan bahwa saudara-saudara kita yang kini menjadi tamu kita yang dikarantina di Asrama Haji akan pulang dalam keadaan sehat, keluarganya juga sehat,” jelas Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Kenapa dilakukan sequencing, menurut Gubernur Pemprov Jatim akan sama-sama melakuka langkah-langkah antisipatif dan mitigasi.
“Kemungkinan adanya varian-varian baru Covid-19 ini yang perlu dilakukan langkap antispasi,”jelas dia.
Gubernur Khofifah juga mengabarkan, ada diantara PMI tersebut yang seharusnya diberi pelayanan kesehatan di Asrama Haji akibat terkena struk dan juga kanker. Akan tetapi karena sudah ingin bertemu keluarga maka mereka pulang.
“Saya pastikan kalau ada yang membutuhkan perawatan yang khusus di Rumah Sakit milik Pemprov maka seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemprov Jatim,”papar Khofifah.
Makanya Khofifah berharap, jika ada PMI atau keluarganya akan diberikan prioritas untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Namun banyak yang memilih untuk kembali ke daerah asal, maka dari itu saya minta ke Ibu Dinkes Provinsi untuk menkoordinasikan dengan Dinkes Kabupaten Kota supaya layanan kesehatan lanjutan bisa segera dilaksanakan secara free atau gratis,”lanjut Gubernur.
PMI yang sudah diizinkan pulang akan dijemput dari Kabupaten Kota dimana mereka berasal. Khofifah memastikan bahwa akan ada unsur TNI/Polri dan Dishub serta Disnaker Kabupaten Kota.
“Ini untuk memberikan kepastian bahwa mereka aman terkawal, karena di sini (Asrama Haji) Swab merekan Negatif dan SOP-nya sawab harus 2 kali, jadi dari sini sampai 2 hari kami minta swab kedua dilakukan oleh Kabupaten Kota,”pinta Khofifah.
Oleh karena itu Gubernur Khofifah menyampaikan kepada Bupati Walikota minta samapi dengan Swab kedua di Kabupaten Kota tetap negatif. “Ini penting untuk menjaga keamanan dan perlindungan bagi seluruh masyarakat,” jelasnya lagi.
Kemudian untuk PMI yang berasal dari luar provinsi seperti dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawaesi Selatan dan juga Lombok Nusa Tenggara Barat jika ada yang bisa ditempuh melalui jalur darat maka Khofifah minta kepada Dinkes Jatim untuk memberikan surat keterangan bahwa PMI sudah menjalani Swab dan negatif.
“Untuk swab kedua kami menyerahkan ke Kabupaten Kota dan Provinsi darimana mereka berasal, kemudian juga untuk Dishub saya minta juga memberikan surat keterangan karena mulai Kamis (6/5/2021) sudah ada larangan mudik,”ujar orang nomor satu di Jatim ini.
Hal ini dilakukan supaya perjalanan para PMI tersebut kembali ke daerah masing-masing semuanya bisa terlindungi. Khofifah juga menyebut bahwa PMI bukanlah pemudik akan tetapi yang sudah habis masa kontraknya.
“Akan berbeda jika PMI habis masa kontraknya kemudian masih tinggal di negara lain menjadi over stayers, beda lagi nanti, untuk itu kami minta Dishub meberikan surat perjalanan bagi mereka supaya semua lancar, aman dan semua bisa terproteksi,” pungkas Khofifah.
Sementara itu Nanang, PMI asal Malaysia ini akan kembali pulang ke Trenggalek. Sudah dua hari ini berada di Asrama Haji Sukolilo untuk dikarantina. Hasil swab negatif, akhirnya ia bisa pulang.
"Tapi nanti di Kabupaten nanti tiga hari lagi karantina," ucapnya.
Ia mengaku mengikuti aturan yang diberlakukan Pemprov Jatim, dengan menjalani karantina, serta harus menunggu beberapa hari sebelum akhirnya bertemu keluarga.
"Kalau menurut saya repot sih enggak, tapi kan menyikapi adanya pandemi inikan kita harus, Pemerintah ngomong gini ya kita harus ikut saja," akunya. (dev/ns)