Antusiasme Naik Bus Sekolah Gratis Melonjak

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto tengah memformulasikan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat terhadap angkutan sekolah gratis.

Antusiasme Naik Bus Sekolah Gratis Melonjak
Armada sekolah gratis. Jadi kebutuhan menekan laka lantas di kalangan pelajar. Yudi EP/ HARIAN BANGSA

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto tengah memformulasikan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat terhadap angkutan sekolah gratis. Upaya ini dikembangkan menyusul membludaknya antusiasme siswa menggunakan moda transportasi yang dilaunching 2016 silam.

"Siswa yang naik angkutan sekolah harus menerapkan prokes semaksimal. Kita menyediakan hand sanitizer di armada sekolah dan tiap siswa yang naik wajib pakai masker,” jelas Kepala Dishub Endri Agus Subiyanto melalui Kabid Angkutan Jalan Dishub Kota Mojokerto, Agus Tuti Rosyid, Senin (25/10).

Angkutan sekolah di Kota Mojokerto terdiri dari dua bus besar, satu bus mini, empat MPV dan satu Isuzu Elf. Jumlah ini masih belum ditambah armada pendukung, yakni 13 mikrolet yang merupakan kemitraan pemkot untuk menunjang kelangsungan angkutan kota ini.

Antusiasme siswa naik bus sekolah membuat Dishub dalam posisi dilematis. Disatu sisi sopir galau jika harus menolak siswa lantaran armada penuh. Disisi lain adalah persoalan prokes yang mengatur persoalan kapasitas penumpang.

Agus Tuti mengungkapkan, armada sekolah yang ada meng-cover 3 wilayah kecamatan di kota ini. Menurutnya, belasan armada yang ada melayani sembilan trayek hingga pelosok kota. "Seluruh kelurahan terlayani. Meski sebenarnya armadanya masih kurang mengingat besarnya animo para siswa menggunakan angkutan sekolah gratis, " Imbuhnya.

Pihaknya, lanjutnya, sudah mengajukan bantuan kembali ke Kementerian Dishub. "Terakhir 2019 kita mengajukan ke Kementerian Perhubungan dan disetujui satu armada. Untuk menggunakan APBD kita tahu sendiri anggarannya kan ada penyesuaian selama pandemi Covid 19," tandasnya.

Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang, pihak Dishub bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk mengurai lonjakan siswa. Di masa pandemi armada antar jemput dibagi menjadi 2 shift yakni pagi jam 06.45 WIB dan jam 09.00 WIB.

Keberadaan angkutan sekolah ini diharapkan dapat menekan laju laka lantas di kalangan pelajar. Juga mengurai kemacetan saat jam sekolah. (yep/rd)