APKASI Ingin Perkuat Desa Wisata di Banyuwangi
Untuk memperkuat hal tersebut, APKASI dan Pemkab Dharmasraya menggelar bimbingan teknis Pengembangan dan Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Masyarakat, Potensi Lokal dan Ketahanan Pangan di Banyuwangi selama 4 hari.
Banyuwangi, HB.net - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) berkomitmen memperkuat desa wisata yang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten. Seperti halnya yang sedang digenjot oleh Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Untuk memperkuat hal tersebut, APKASI dan Pemkab Dharmasraya menggelar bimbingan teknis Pengembangan dan Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Masyarakat, Potensi Lokal dan Ketahanan Pangan di Banyuwangi selama 4 hari. Diikuti 34 kepala nagari atau kepala desa di daerah berjuluk Ranah Cati Nan Tigo itu.
"Pada kesempatan ini kita belajar dari Banyuwangi yang telah lebih dahulu sukses mengembangkan desa wisatanya," ungkap Direktur Eksekutif APKASI, Sarman Simanjorang saat pembukaan kegiatan di Hotel El Royal Banyuwangi, Kamis (2/6/2022).
Sarman menyebut, alam di Dharmasraya memiliki potensi yang tak jauh berbeda dengan Banyuwangi. "Tinggal kita belajar pengelolaannya. Bagaimana memanfaatkan potensi kita dan memaksimalkan berbagai perangkat yang ada. Seperti media sosial dan lain sebagainya," terangnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang membuka bimtek tersebut menyebutkan, desa wisata di Banyuwangi ini berbasis eco-tourism. Sehingga wisata yang dikembangkan mengedepankan keindahan alam dan keluhuran seni-budaya.
"Kami melibatkan potensi yang ada di tengah masyarakat kita dalam mengembangkan pariwisata. Sehingga rakyat tidak hanya menjadi penonton, tapi juga langsung terlibat dan mendapatkan manfaat secara langsung," ungkapnya.
Sejumlah hasil riset yang dikeluarkan Mc Kensy tentang pariwisata pasca pandemi. Setelah wabah Covid-19 yang melanda dunia, pariwasata menjadi sektor yang paling terpukul. Paling tidak hingga 2023 kelesuan wisata bisa kembali pulih. "Namun, wisata yang pulihnya paling cepat adalah wisata yang menyasar wisatawan nusantara dibandingkan dengan yang menyasar wisatawan mancanegara," terangnya.
Hasil riset tersebut, sesuai dengan Banyuwangi. Daerah ujung timur Jawa ini berhasil mengembangkan destinasi wisata dengan market wisatawan domestik. Sehingga selama pandemi, meski terdampak namun Banyuwangi dapat segera pulih seiring dengan meredanya pandemi.
"Jadi, sudah tepat jika sekarang berfokus mengembangkan desa wisata," papar salah satu Dewan Pengurus APKASI itu. Salah satu desa wisata di Banyuwangi yang akan menjadi jujukan para peserta adalah Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Selain obyek wisata, pemerintah desa setempat juga mendorong warganya untuk terlibat dengan menyediakan berbagai fasilitas bagi wisatawan. Seperti membuat homestay, oleh-oleh, souvenir dan aneka kuliner khas. (guh/diy)