Banyak Warga Tak Patuh Prokes, Angka Pasien Covid di Silo Jember Naik
"Masih banyak ditemui warga yang tidak mematuhi prokes, salah satunya tidak menggunakan masker,"ujar dr Adi Widjaja, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Silo II.
Jember, HB.net - Kesadaran masyarakat dalam mematuhi Prokes di Kecamatan Silo, Jember masih sangat rendah. Hal itu ditengarai sebagai pemicu naiknya anggka pasien terpapar Covid 19 di kecamatan tersebut.
Seperti disampaikan dr Adi Widjaja, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Silo II yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri bersama 25 kawanya yang tak lain adalah tenaga kesehatan di tempat yang ia pimpim (Puskesmas Silo II). Dia menilai, kesadaran untuk mematuhi prokes tidak tampak pada masyarakat setempat.
"Masih banyak ditemui warga yang tidak mematuhi prokes, salah satunya tidak menggunakan masker,"ujar dia saat dikonfirmasi sambungan telepon oleh BANGSAONLINE.com, Jumat (23/7).
Dia menjelaskan, saat ini di Puskesmas nakes yang terpapar virus pembunuh massal itu, jumlahnya mencapai puluhan yakni 26 orang, diantaranya adalah 19 Nakes dan 7 orang bagian administrasi. Seluruhnya adalah Nakes dan karyawan di Puskesmas II Silo Jember.
Kepala Puskesmas menjelaskan, awalnya hanya ada 13 orang yang terpapar Covid-19 pada saat dipakukan pemeriksaan Senin 19 Juli 2021 lalu. Namun kian hari jumlahnya terus bertambah hingga saat ini yang terkonfirmasi keseluruhan 26 orang.
"Jumlahnya saat ini ada 26 orang yang terkenak Covid -19 diantaranya adalah 19 Nakes dan sisahnya 7 itu adalah bagian admin,"ujar dr Adi.
Jumlah tersebut dimungkinkan akan bertambah lagi sebab dari 26 yang terpapar itu, keluarga yang bersangkutan belum dilakukan tracking.
Saat dikonfirmasi asal mula terpaparnya pada bawahanya itu, dia tidak bisa memastikan. Namun Adi menjelaskan, kemungkinan karena adanya sebaran dari masyarakat sekitar karena sejauh ini kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker di Kecamatan tersebut sangat rendah termasuk saat berobat ke Puskesmas banyak warga yang tidak memakai masker.
"Di sini soalnya banyak masyarakat yang tidak pakek masker, mungkin bisa juga dari bidan yang sebelumnya meninggal,"pungka dia.
Untuk semetara ini pelayanan di puskesmas itu hanya membuka pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD), Balai Pengobatan (BP) dan Kesehatan Ibu Anak (KIA).
Sementara itu menurut Nunung Agus Andrianto Camat setempat menyampaikan bahwa saat ini memang ada peningkatan jumlah terpapar Covid.
"Saat ini memeng meningkat eskalasinya (jumlah) terpapar dari pada hari-hari sebelumnya, termasuk juga pada Nakes kita saat ini jumlahnya sudah puluhan. Oleh karena itu perlu diwaspadai agar tidak menyebar lebih luas lagi,"terang Camat.
Kata dia hal itu juga berdampak terhadap palayanan kepada masyarakat khusunya di wilayah Silo selatan, karena tidak bisa melayani masyarakat seperti sedia kala. Namun pihaknya menegaskan bahwa untuk kebutuhan masyarakat yang ingin berobat di puskesmas tetap terlayani "Untuk sementara, pelayanan banyak dialihkan ke Puskesmas Silo 1 atau Puskesmas Mayang," katnya.
Terkait kondisi itu, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah di atasnya, Yakni kepada Dinas Kesehatan (dinkes) dan Bupati.
"Langkah kami saat ini melakukan edukasi secara masif kepada warga bahwa virus ini nyata adanya, terkait warga yang terpapar kami memaksimalkan fasilitas yang ada untuk membantu masyarakat yang sedang menjalani isoman," pungkas dia. (yud/eko/ns)