Banyuwangi Pastikan, Suplai Oksigen Lancar

Kepala Cabang PT. Samator Banyuwangi, Didik Iskandar mengatakan, sebelum pandemi, kebutuhan tabung oksigen medis untuk fasilitas kesehatan (faskes) di Banyuwangi 75 tabung tiap hari, lalu pada masa pandemi mencapai 400-450 tabung per hari.

Banyuwangi Pastikan, Suplai Oksigen Lancar
Bupati Ipuk meninjau Kesediaan gas di PT Samator.
Banyuwangi Pastikan, Suplai Oksigen Lancar

Banyuwangi, Hb.net - Melonjaknya kasus Covid-19 di berbagai daerah, termasuk Banyuwangi, membuat kebutuhan tabung oksigen medis meningkat berkali-kali lipat. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau gudang penyedia tabung oksigen, PT Samator, Jumat (9/7).

”Jadi hari ini kita cek, kita pastikan suplai lancar. Semua rumah sakit di Banyuwangi dipasok dari sini. Bahkan kabupaten tetangga juga dipasok dari sini. Tadi saya cek ada lonjakan permintaan oksigen, bisa sampai 400-450 tabung per hari. Biasanya hanya 75 tabung per hari. Kabar baiknya, ketersediannya Insya Allah memadai,” ujar Ipuk.

”Semuanya sekali lagi saya minta tolong, jaga protokol kesehatan, demi teman-teman sendiri dan keluarga. Lebih enak hirup oksigen langsung dari udara bebas ketimbang dari tabung. Ya kan,” imbuhnya.

Kepala Cabang PT. Samator Banyuwangi, Didik Iskandar mengatakan, sebelum pandemi, kebutuhan tabung oksigen medis untuk fasilitas kesehatan (faskes) di Banyuwangi 75 tabung tiap hari, lalu pada masa pandemi mencapai 400-450 tabung per hari.

"Kami pastikan untuk stok kebutuhan tabung oksigen medis di Banyuwangi aman," kata dia.

Samator sendiri adalah salah satu produsen oksigen medis terbesar di Indonesia. "Saat ini kami utamakan memproduksi oksigen medis untuk rumah sakit yang permintaanya meningkat tajam. Tiap hari kami mengirim 400 hingga 450 tabung menggunakan tiga truk," tambah Didik.

Didik mengatakan selama masa pandemi tiap hari memenuhi kebutuhan enam rumah sakit rujukan Covid-19 di Banyuwangi. Dia mencontohkan Rumah Sakit Graha Medika Banyuwangi yang sebelum pandemi hanya membutuhkan 13 tabung sehari, saat ini mencapai 150 hingga 200 tabung sehari.

Rumah Sakit Bhakti Husada Krikilan yang sebelumnya hanya 10 tabung per hari, kini membutuhkan 60 tabung per hari. "Untuk rumah sakit tergantung jumlah kapasitas ICU dan isolasi. Semakin besar kapasitasnya semakin banyak kebutuhan tabung oksigennya," kata Didik.

Ia juga menegaskan tidak ada kenaikan harga tabung oksigen untuk kebutuhan medis. Selain memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan, Didik menambahkan perusahannya juga melayani masyarakat umum yang membutuhkan isi ulang oksigen. (guh/diy)