BHS Ingin Pasar Ada Sarana Bermain
Cabup Sidoarjo 2020 Bambang Haryo Soekartono (BHS) memiliki banyak gagasan agar pasar tradisional terus berkembang.
Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Cabup Sidoarjo 2020 Bambang Haryo Soekartono (BHS) memiliki banyak gagasan agar pasar tradisional terus berkembang. Salah satunya BHS ingin pasar tradisional di Sidoarjo dilengkapi fasilitas permainan anak-anak.
"Selain tempat ekonomi kerakyatan, (pasar tradisional) juga tempat hiburan masyarakat, mungkin perlu ada gerai atau stan bermain untuk anak-anak, seperti halnya di pasar krempyeng," cetus BHS saat mengunjungi Pasar Suko, di Desa Suko Kecamatan Sidoarjo, Jumat (9/10).
Adanya sarana permainan bagi anak-anak, kata BHS, membuat ibu-ibu yang belanja ke pasar tradisional menjadi nyaman karena sekaligus bisa menghibur anaknya. "Kalau nggak ada hiburan seperti itu, anak-anak malas kalau diajak ibunya ke pasar," urai mantan anggota DPR RI ini.
BHS berharap ke depan, semua pasar tradisional dilengkapi sarana permainan untuk anak-anak. Termasuk di Pasar Suko. Dan menurutnya, Pasar Suko layak dipertahankan bahkan ditingkatkan kualitasnya, karena lokasinya yang strategis, di pinggir jalan antarkabupaten.
Kata BHS, beberapa hal yang harus dibenahi di Pasar Suko. Di antaranya masalah kebersihan. "Masih ada beberapa sampah di sudut pasar. Tentu ini harus dibenahi, agar konsumen mau ke pasar ini sehingga nyaman saat belanja," beber Cabup yang berpasangan dengan Cawabup M Taufiqulbar.
Selain itu, Pasar Suko ternyata belum dilengkapi alat pemadam untuk antisipasi kebakaran. "Saya akan sumbang satu atau dua pemadam portabel untuk mencegah apabila ada muncul titik api. Sebulan lalu di pasar ini ada nyala api. Alhamdulillah masih bisa dipadamkan," ungkap BHS.
Alumnus ITS Surabaya ini menambahkan, pengelolaan sampah di Pasar Suko juga perlu dibenahi. Katanya, tempat pembuangan sampah tidak boleh di depan stan pedagang. "Tempat pembuangan sampah harus terisolasi (terpisah)," kata BHS.
BHS juga berharap Pasar Suko dilengkapi fasilitas kesehatan dan perbankan. Sebab, jumlah pengunjung Pasar Suko lumayan banyak dan pedagangnya lebih dari 200 orang. "Ini harus kita perjuangkan. Ekonomi kerakyatan harus hidup di wilayah Sidoarjo," pungkas BHS.(sta/rd)