BKKBN Sosialisasikan Program Bangga Kencana di Bondowoso
BKKBN bersama anggota Komisi IX DPR Anas Thahir selaku mitra kerja melaksanakan sosialisasi dan KIE program Bangga Kencana di Pesantren Manbul Ulum, Jalan Kiai Togo Ambarsari No. 01 Tanggal Wetan Wonosari, Bondowoso, Kamis (20/7).
Bondowoso, HARIANBANGSA.net - BKKBN bersama anggota Komisi IX DPR Anas Thahir selaku mitra kerja melaksanakan sosialisasi dan KIE program Bangga Kencana di Pesantren Manbul Ulum, Jalan Kiai Togo Ambarsari No. 01 Tanggal Wetan Wonosari, Bondowoso, Kamis (20/7).
Kegiatan itu dihadiri juga Kepala Biro Keuangan dan Pengolahan Barang Milik Negara BKKBN Soetriningsih, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bondowoso Anisatul Hamidah, serta para peserta sosialisasi.
Dalam sambutan dan arahannya, Anas Thahir menyampaikan bahwa pembangunan keluarga adalah pondasi utama tercapainya kemajuan bangsa di tahun 2025-2035 merupakan fase puncak periode bonus demografi yang harus terus dikapitalisasi. Salah satunya dengan menciptakan keluarga sehat, produktif, dan berkualitas yang merupakan bagian dari tujuan Program Bangga Kencana Menuju Indonenesia Emas 2045.
"Mari bersama-sama seluruh masyarakat di Bondowoso ikut serta menekan angka stunting di daerah ini. Termasuk dengan mencegah pernikahan dini, serta penerapan hidup bersih dan sehat, dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Bondowoso," jelas Anas Thahir.
Sedangkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bondowoso Anisatul Hamidah menerangkan, berbagai cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan stunting. Yaitu ibu hamil melakukan pemeriksaan secara teratur ke dokter atau bidan atau pusat pelayanan kesehatan lainnya.
lbu hamil menghindari asap rokok, Ibu hamil memenuhi kebutuhan makanan dengan nutrisi yang baik selama masa kehamilan. Antara lain, dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup. Serta, ibu hamil melekukan kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan lainnya atau posyandu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, dan setiap tahun ketika anak mengikuti program imunisasi terutama imunisasi dasar.
Memberikan ASI eksklusif sampai anak anda berusia 6 bulan dan pemberian MPASI yang memadai dan bergizi dan kaya protein hewani. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, segera untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini. Mungkin, dari para petugas kesehatan selalu menambah ilmu pengatahuan tentang kesehatan.
"Dengan meningkatkan pelaksanaan pendampingan bagi calon pengantin ibu hamil, sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting. Salah satu pembaruan strategi percepatan penurunan stunting adalah pendekatan keluarga melalui pendampingan keluarga berisiko stunting untuk mencapai target sasaran," terangnya.
Sementara itu, Kepala Biro Keuangan dan Pengolahan Barang Milik Negara BKKBN Soetriningsih mengatakan, sasaran utama binaan BKKBN adalah generasi muda. Sosialisasi itu dapat mewujudkan keluarga yang sehat, produktif, dan memiliki kualitas.
“Di tangan merekalah nasib bayi yang baru lahir maupun yang akan lahir ke depannya.BKKBN terus bersama mitra kerja dan masyarakat bekerja maksimal dalam percepatan penurunan stunting," katanya.(adv/ris/rd)