BPNT Sebelum Didistribusikan, Dipastikan Komoditas Layak Konsumsi
"Alhamdulillah selama penyaluran tidak ada masalah, dan kami tetap mengimbau agar bantuan yang diterima KPM digunakan dengan baik."
Tuban. HB.net - Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa beras di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban sebelum terdistribusikan harus diseleksi ekstra ketat. Pasalnya, untuk mengantisipasi berbagai komplain dari Keluarga Penerima Manfaat.
"Beras ini harus dicek dulu secara bersama, mulai jajaran kecamatan, polsek dan koramil serta Pendamping TKSK. Kami mengecek bersama sebelum nantinya didistribusikan ke setiap agen," kata Sekretaris Dinsos P3A Kabupaten Tuban, S T Emanuel setelah mengecek beras BPNT di Kecamatan Jatirogo, Kamis (8/4)
Menurutnya, pengecekan ini sangat penting demi menghindari adanya komplain dan protes dari KPM. Selama pengecekan berlangsung lancar dan semua sepakat atau diterima. Namun, Dinsos tetap meminta pada penyuplai agar meningkatkan beras yang akan diserahkan pada KPM.
"Menjaga kualitas sangat penting, karena semua itu demi kebaikan bersama," timpal Emanuel.
Hal serupa disampaikan Pendamping TKSK Kecamatan Jatirogo, Dwi Padmi Astutik. Saat ditemui ia menegaskan, selama ini penyaluran program BPNT selalu bersinergi dengan berbagai pihak. Termasuk mengundang jajaran Forkompimcam dan Ketua Agen, sebelum komoditi disalurkan pada KPM. Langkah ini sangat penting guna menghindari gejolak di lapangan.
"Jika di lapangan ditemukan komoditi yang diterima KPM tidak sesuai, maka seketika itu langsung diganti oleh supliyer," terangnya.
Dwi sapaan akrabnya menambahkan, sejak adanya pembaruan data jumlah yang menerima program BPNT di Kecamatan Jatirogo sebanyak 2.500-an KPM. Diharapkan kedepan kualitas komoditi tetap terjaga dan semakin lebih baik. Meskipun sejauh ini seluruh KPM sudah menerima beras berkualitas premium.
"Alhamdulillah selama penyaluran tidak ada masalah, dan kami tetap mengimbau agar bantuan yang diterima KPM digunakan dengan baik," papar perempuan energik ini.
Ditempat yang sama, Ketua Paguyuban Agen Kecamatan Jatirogo, Andy Arnanda Putra saat ikut memantau pengecekan beras menyampaikan, saat ini jumlah di Kecamatan Jatirogo ada 11 agen. Diakui memang selama ini agen menjadi tumpuan penyaluran program BPNT pada KPM.
Bahkan ketika ada komplain, agen yang kerap menjadi terdepan dalam mengatasinya. Untuk itu, para penyuplai beras agar terus meningkatkan kualitasnya. Guna menghindari protes atau komplain dari agen.
"Ini sangat penting, karena untuk memberi kepuasan pada KPM," ucapnya.
Sementara itu, agen di Kecamatan Jatirogo mengaku, selama ini komoditi yang diterima sudah bagus dan layak konsumsi. KPM berharap, kualitas terus dijaga serta ditingkatkan.
"Ya intinya jangan sampai kami ini dirugikan," ungkap KPM itu. (wan/na)