Bupati Salwa Dorong 3 Pilar, Tarik Minat Warga Agar Mau Divaksin
Menurutnya, kiat inovatif ini penting dilakukan mengingat dalam percepatan vaksinasi ini yang dilawan salah satunya adalah informasi hoax yang beredar di media sosial. Yang justru dari informasi yang salah tersebut masyarakat jadi enggan melakukan vaksinasi.
Bondowoso, HB.net - Bupati Bondowoso, Salwa Arifin mendorong seluruh camat, kepala desa dan semua unsur tiga pilar di Kecamatan agar lebih inovatif dalam menarik minat masyarakat untuk mau divaksin. Seperti yang dilakukan di beberapa titik yakni mereka yang telah divaksin diberi beras.
Contoh lainnya yakni salah satu Polsek yang melakukan sosialisasi dengan pengeras suara ke pelosok desa. Termasuk juga ada yang menggandeng tokoh agama. "Lakukan hal-hal yang bisa menarik minat masyarakat untuk divaksin," ujar Bupati Salwa, Jumat (1/10).
Menurutnya, kiat inovatif ini penting dilakukan mengingat dalam percepatan vaksinasi ini yang dilawan salah satunya adalah informasi hoax yang beredar di media sosial. Yang justru dari informasi yang salah tersebut masyarakat jadi enggan melakukan vaksinasi.
"Kita harus memerangi informasi-informasi hoax," tandasnya.
Bupati Salwa menerangkan bahwa kini Bondowoso sendiri menurut data Kemendagri masih berada di level 3. Untuk mencapai level 2, maka capaian vaksinasi harus mencapai 50 persen.
Kepala Dinas Kesehatan M. Imron mengatakan, kiat-kiat inovatif yang dilakukan dalam menarik minat vaksinasi diperbolehkan selama tidak melanggar aturan. Karena, tujuannya dalam rangka percepatan vaksinasi..
"Tidak masalah, selama dalam rangka untuk percepatan, dan tidak melanggar aturan. Itu kan lebih kepada hal-hal reward, seperti memberi hadiah," tuturnya.
Selain itu, menurut dr. M. Imron, capaian vaksinasi saat ini sendiri masih di angka sekitar 20 persen. Dan ketersediaan vaksin di Bondowoso ada 31 ribuan dosis yang akan dihabiskan dalam sepekan ke depan.
"Kebutuhannya se-Bondowoso itu 613 ribuan sekian. Masih tercapai 180 ribu sekian orang, untuk dosis satu, dua, dan tiga. Makanya masih 20 persen," pungkasnya. (gik/diy)