Bupati Salwa Targetkan, Stunting Turun 14 persen
Menurutnya, memang persoalan stunting ini menjadi hambatan bagi Bondowoso. Terlebih stunting di Bondowoso masih menjadi yang tertinggi ke tiga di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Bondowoso, HB.net - Bondowoso mengikuti kegiatan video conference peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 yang dipimpin oleh Wakil Presiden Indonesia Kh. Ma'ruf Amin, di Pendopo kabupaten, Selasa (29/6).
Bupati Bondowoso, Salwa Arifin mengatakan, Harganas tahun ini mengangkat tema Keluarga Keren, Cegah Stunting. Menurutnya, memang persoalan stunting ini menjadi hambatan bagi Bondowoso. Terlebih stunting di Bondowoso masih menjadi yang tertinggi ke tiga di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
"Selama stunting masih ada, sulit bagi kita untuk menciptakan rumah tangga sejahtera. Ini hambatan yang sangat besar," paparnya. Maka, permasalahan stunting harus diselesaikan dan ditekan bersama. Serta ditangani secara serius oleh seluruh pemangku kebijakan.
Di lain sisi, dalam pembangunan keluarga sejahtera tak hanya terbatas pada masalah pembatasan angka kelahiran. Melainkan, juga perlu betul-betul membangun keluarga yang integral untuk membantu penurunan angka stunting.
Ujungnya bisa terwujud Indonesia sejahtera dengan dasar keluarga yang bahagia dan sehat. "Selamat Harganas ke 28. Mari bersama-sama jadikan momentum ini untuk menyelamatkan anak Indonesia, khususnya kabupaten Bondowoso dari stunting," tutur orang nomor satu dibondowoso.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB), Agus Suwardjito memaparkan, angka penurunan stunting secara nasional sangat lambat tiap tahunnya. Yakni, hanya 0,5 persen. Sehingga, untuk bisa mencapai angka di bawah 20 persen, angka stunting sebagaimana himbauan dari WHO menjadi berat.
"BKKBN yang mengampu keluarga, diminta untuk melakukan penguatan dari hulu. Tapi kita tidak mengambil alih tugas yang sudah ada oleh sektor lain," tandasnya. Di Bondowoso target penurunan stunting bisa turun hingga berada di 14 persen selama tiga tahun ke depan. Dari posisi angka stunting saat ini 27 persen.
Karena itu, DPPKB akan melakukan beragam program. Utamanya, program yang menyentuh langsung berbagai persoalan yang menjadi faktor penyebab stunting. Seperti pola asuh. "Keluarga-keluarga ini harus mengerti ilmu pola asuh atau parenting. Maka konsentrasi kita di keluarga muda," tutupnya. (gik/diy)