Card Game Karya Mahasiswa Undika Mudahkan Belajar Ilmu Tajwid

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika (Undika) atau Stikom Surabaya Muhamad Ikhwan Amrulloh, menciptakan permainan kartu (card game) yang dapat menjadi media baru untuk belajar Ilmu Tajwid.

Card Game Karya Mahasiswa Undika Mudahkan Belajar Ilmu Tajwid
Mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika Muhamad Ikhwan Amrulloh.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika (Undika) atau Stikom Surabaya Muhamad Ikhwan Amrulloh, menciptakan permainan kartu (card game) yang dapat menjadi media baru untuk belajar Ilmu Tajwid.

Ikhwan memberi nama card game ini dengan sebutan Tanda Elok. Filosofi nama tersebut diambil dari replika seorang muslim yang membaca Alquran dengan benar dan sesuai kaidah. Permainan ini ditujukan untuk anak-anak yang berusia 7-12 tahun.

Ikhwan beranggapan bahwa Ilmu Tajwid adalah ilmu dasar yang harus dipejari oleh setiap umat Islam sebagai pedoman membaca Alquran. Utamanya kalangan anak-anak. “Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melafalkan dan pengucapan Alquran dengan baik dan benar,” ujar Muhamad Ikhwan Amrulloh, Kamis (11/7).

Sekilas, Ilmu Tajwid terbagi menjadi beberapa materi, seperti hukum bacaan nun, sukun, dan tanwin. Hukum bacaan tersebut terbagi menjadi beberapa kategori seperti idzhar, idgham bighunnah, idgham bilagunnah, iqlab, dan ikhfa haqiqi.

Dalam pengajaran materi-materi tersebut, Ikhwan merasa media yang digunakan cenderung konvensional, sehingga pembelajar sering merasa jenuh. “Pembelajaran tajwid sering kali masih menggunakan media konvensional, seperti papan tulis, buku, dan kuis. Anak-anak kan kalau monoton hanya diberi materi, mudah bosan,” ucap Ikhwan.

Dari pengamatan itu,Ikhwan menciptakan inovasi berupa media yang tidak mudah membuat anak-anak bosan. Card game dapat menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dan menarik. Seperti visual game yang dapat mendukung interaktifitas anak. “Card game jika digunakan dalam pembelajaran lebih menyenangkan untuk anak-anak dan efektif dalam merangsang indra mereka,” katanya.

Konsep permainan card game ini mengambil referensi permainan Kata Emak. Pemain harus membuka kartu yang tersusun sambil mengucapkan urutan daftar kartu tajwid yang tepat, lalu menepuk kartunya.

“Pemain yang paling responsif dan menepuk kartu saat kartu tajwid dan kartu hijaiyah sesuai, diperbolehkan untuk mengambil kartu tersebut (yang sudah ditepuk). Pemain dengan kartu hijaiyah terbanyak akan dinobatkan sebagai pemenangnya,” jelas Ikhwan.

Tidak hanya sekadar card game, namun Ikhwan juga memberikan fitur teknologi augmented reality (AR) untuk menambah interaktivitas anak-anak. AR ini terdapat pada cover box packaging yang berisi tips bermain secara detail.

Untuk mempermudah pemahaman cara bermain, ditambahkan dubbing audio dan backsound untuk menegaskan yang divisualkan di AR tersebut. Ikhwan menggunakan teknik ilustrasi digital painting dengan style chibi untuk membuat karakter-karakter yang menarik anak kecil untuk bermain.

Terdapat 70 kartu hijaiyah, lima kartu daftar tajwid, 10 kartu spesial, satu lembar petunjuk permainan, dan satu lembar informasi di dalam cover box packaging. Selain itu, juga ada media pendukung card game, seperti gantungan kunci, sticker, dan x-banner.(rd)