Covid-19 Meningkat, Tren Penjualan Mobkas Tetap Stabil

Tren penjualan mobil bekas (mobkas) berbanding terbalik dengan jumlah positif Covid-19. Ketika angka positif Covid-19 turun, maka penjualan akan mengalami kenaikan, dan sebaliknya.

Covid-19 Meningkat, Tren Penjualan Mobkas Tetap Stabil
Owner Mobil 21 Sugeng Sumarsono saat berada di Showroom Maspion Square, Surabaya.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Tren penjualan mobil bekas (mobkas) berbanding terbalik dengan jumlah positif Covid-19. Ketika angka positif Covid-19 turun, maka penjualan akan mengalami kenaikan, dan sebaliknya. Namun sepertinya tak berlaku kali ini. Meski di Jatim banyak korban terpapar, penjualan mobkas masih stabil. Hal ini dikatakan Owner SS Mobil 21, Sugeng Sumarsono, Rabu (23/6).

"Seminggu ini tren justru mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya. Angkanya mencapai 10 persenlah. Banyak faktor yang membuat penjualan mobkas stabil dan cenderung naik ini," kata Sugeng saat ditemui di showroomnya yang ada di Maspion Square, Surabaya.

Beberapa faktor tersebut diprediksi menjadi pemicu perubahan tren dari sebelumnya. Pasalnya, masyarakat sudah mulai beradaptasi dan mengkuti protokol kesehatan (Prokes). Leasing mulai terbuka, tidak seperti sebelumnya yang sangat ketat. "Jadi masyarakat bisa melakukan pembelian kredit dengan syarat yang sedikit ringan terkait uang muka dan angsuran," terangnya.

Juga penjualan mobil baru yang harganya masih tinggi membuat masyarakat memilih mobkas. "Ternyata setelah diamati mobil baru harganya masih tinggi meskipun ada penghapusan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)," katanya.

Ditambah lagi, pihaknya berani menambah showroom baru semakin memperkuat strategi dalam mencari konsumen. Menurutnya, dengan dibukanya showroom di Maspion Square, Surabaya, ini juga menjadi sumbangsih penambahan jumlah penjualan unit di SS Mobil 21.

Lokasinya yang strategis membuat konsumen mudah datang. "Di sini dibuat meeting poin, karena strategi kami kan promo di online jadi sangat terbantu. Bahkan di sini tidak hanya konsumen online saja, tetapi pengunjung mall juga," kata pria berkacamata tersebut.

Meski di tempat tersebut, unit yang dipajang hanya sekitar 25 kendaraan. Berbeda dengan showroom-nya yang berada di Golden City Mall (Goci) Surabaya yang memajang lebih dari 60 unit kendaraan. Biasanya, konsumen memilih datang ke lokasi terdekat dan mudah dijangkau. Namun ketika unit tidak ada maka diarahkan ke showroom yang lebih lengkap seperti di Goci.

Ditanya terkait unit yang paling laris, Sugeng mengatakan, jika saat ini konsumen lebih memilih kendaraan 1.200 cc bergeser dari 1.000 cc. "Kalau unit-unitnya, Honda Jazz tahun 2004 sampai 2008 yang harganya dibawah Rp 100 jutaan," kata dia.

Pokoknya yang dibawah Rp 100 juta yang banyak dicari. Pick up juga begitu. Banyak konsumen mencari pick up second tahun 2013 sampai 2017. Strategi yang diterapkan tersebut sejauh ini cukup berhasil.

"Tidak menutup kemungkinan jika kembali pada tren saat Covid-19 naik, penjualan turun, maka kami sudah menyiapkan antisipasi. Karena itu, kami juga berharap semua masyarakat tetap memenuhi prokes, supaya virusnya hilang," pungkasnya.(sby1/rd)