Curas Modus Baru, Ngaku Sales Rampas Motor
Seorang warga asal Banjarpanji RT 02 RW 01, Tanggulangin, Sidoarjo, bernama Kurrotul Aini (40), menjadi korban perampasan dan kekerasan oleh orang tak dikenal.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Seorang warga asal Banjarpanji RT 02 RW 01, Tanggulangin, Sidoarjo, bernama Kurrotul Aini (40), menjadi korban perampasan dan kekerasan oleh orang tak dikenal. Berdasar pada informasi yang diperoleh, insiden perampasan dan kekerasan yang diterima oleh korban tersebut terjadi pada Sabtu (18/3) siang.
Korban diketahui bekerja menjadi pegawai di salah satu toko kelontong yang ada di kampungnya. Siang itu, ada seorang laki-laki yang menemui pemilik toko atau bos korban. Dia mengaku menjadi sales minyak goreng dan menawarkan paket minyak goreng.
Tertarik dengan penawaran yang diberikan pelaku, pemilik toko akhirnya menyepakati membeli produk minyak goreng dengan total harga Rp. 1,5 juta. Namun, pelaku mengaku bahwa posisi stok produk minyak goreng yang dijajakannya, saat ini berada di salah satu agen yang ada di Desa Penatarsewu, Tanggulangin, Sidoarjo. Tak jauh dari rumah pemilik toko.
"Pemilik toko akhirnya menyuruh Aini untuk mengambil minyak sekaligus membawa uang tunainya. Katanya stok barangnya di Penatarsewu. Nah, Mbak Aini itu berangkat sendirian naik sepeda motor, yang dibuntuti dari belakang oleh salesnya tadi," ujar Nur (50) warga sekitar, Senin (20/3).
Lebih lanjut, Nur memaparkan bahwa tak berselang lama setelah korban berangkat, pihak pemilik toko dikabari oleh warga Penatarsewu, apabila korban mengalami perampasan dan langsung dibawa ke puskesmas.
Mbah Yem, warga sekitar tempat kejadian yang berada di jalanan Desa Penatarsewu RT 01 RW 01, Tanggulangin, mengatakan, warga tidak ada yang tahu persis bagaimana pelaku memperlakukan korban. "Pokoknya saat itu terdengar bunyi keras seperti sepeda terjatuh. Setelah saya keluar, korban ini sudah jatuh tertelungkup," kata Mbah Yem.
Saat warga keluar menolong korban, terlihat dua orang menggunakan sepeda motor tancap gas kencang ke arah timur. "Korban awalnya belum bisa ditanyai karena mungkin shock. Tapi setelahnya, dia mengaku kalau habis dirampas uangnya," ungkapnya.
Setelah kejadian tersebut, warga langsung membawa korban ke puskesmas untuk dirujuk ke RSUD Sidoarjo. Selain itu, memberitahu bos korban terkait kondisi pekerjannya yang telah menjadi korban kekerasan dan perampasan. Pemilik toko dan juga keluarga korban akhirnya melaporkan insiden tersebut ke Polresta Sidoarjo.
Sementara itu, Kepala IGD RSUD Sidoarjo Ivan Setiyawan saat dikonfirmasi menerangkan bahwa, kondisi korban saat dibawa ke RSUD mengalami bengkak pada mata kiri, dan luka lecet di tangan dan kakinya. "Pasien sudah sadar, stabil, dan saat ini dirawat di ruangan," pungkasnya.(cat/rd)