Curiga Ada Penjegalan Bacakades Libatkan APH, Masyarakat Sepulu Minta Kapolres Netral

Kordinator Tokoh Masyarakat Kecamatan Sepulu Moh. Syarif, mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Mapolres Bangkalan guna meminta komitmen netralitas kepolisian menjelang Pilkades serentak.

Curiga Ada Penjegalan Bacakades Libatkan APH, Masyarakat Sepulu Minta Kapolres Netral
Beberapa tokoh masyarakat Kecamatan Sepulu, Bangkalan ketika bertandang ke Mapolres Bangkalan dan ditemui langsung Kapolres Bangkalan.

Bangkalan, HB.net - Sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Sepulu, mendatangi Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Bangkalan. Mereka meminta, aparat penegak hukum (APH), dalam hal ini kepolisian supaya bertindak netral dalam jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang kedua.

Kordinator Tokoh Masyarakat Kecamatan Sepulu Moh. Syarif, mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Mapolres Bangkalan guna meminta komitmen netralitas kepolisian menjelang Pilkades serentak. Permintaan itu atas dasar, adanya gejolak di masyarakat yang mengarah pada penjegalan salah satu Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades), dengan membawa embel-embel hukum.

"Masyarakat di bawah sudah ada gejolak, meragukan netralitas pihak kepolisian. Karena salah satu kandidat di Desa Kalapayan, dijegal dengan embel-embel hukum. Kejadian ini, sudah ramai diperbincangkan masyarakat. Makanya kami minta komitmen netralitas, msyarakat menduga ada oknum di kepolisian yang dijadikan alat politik," ungkapnya, Senin (6/3/2023).

Syarif memaparkan, tidak elok kiranya jika ada embel-embel hukum dijadikan serangan untuk menjegal rival politik. Sebab, jika benar adanya, maka tidak menutup kemungkinan akan memanas, mengingat Pilkades merupakan politik tingkat Desa, yang pendukung dan rival masih tetangga dan mungkin masih ada ikatan saudara.

"Kami bukan tidak mau taat hukum, tapi biarkan tahapan Pilkades berjalan, jika memang ada keterlibatan hukum maka proses setelahnya. Karena yang ramai dikalangan masyarakat, jika tetap mencalonkan akan dilaporkan, jika tidak akan aman," paparnya.

Selain itu, kejadian tersebut dikahwatirkan akan membawa efek pada pelaksanaan Pilkades khususnya di Kecamatan Sepulu. Kisruh yang terjadi di satu Desa, akan merambah ke Desa lain dengan modus yang serupa.

"Pak kapolres tadi sudah menyatakan supaya dicek, kalau tidak urgent-urgent banget diminta agar semetara dibiarkan berkontastasi, tidak diganggu dalam prosesnya," ujar Syarif.

Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono, mengatakan bahwa netralitas dalam menghadapi Pilkades sangat ditekankan pada anggotanya. Pihaknya, sudah membahas beberapa strategi pengamanan pelaksanaan Pilkades serentak.

"Kami sudah memetakan wilayah rawan, ada 38 Desa Kontestan yang berpotensi memanas menjadi atensi kami, semuanya akan diberikan pengamanan yang lebih, tambahan personel juga akan dilakukan di wilayah itu," tutupnya. (fat/uzi/ns)