Diduga Limbah Pabrik Minuman Resahkan Warga
Warga Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto belakangan diresahkan dengan dumping limbah yang diduga dilakukan sebuah pabrik minuman Sosro.
Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Warga Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto belakangan diresahkan dengan dumping limbah yang diduga dilakukan sebuah pabrik minuman Sosro. Selain khawatir terjadi pencemaran lingkungan, lokasi pembuangan juga berada di tanah kas desa (TKD).
Agus, salah seorang warga mengatakan, warga di lingkungan desanya belakangan dibuat resah. Itu setelah ada dugaan pembuangan limbah liar yang dilakukan perusahaan air minum kemasan di lingkungannya. “Yang menjadi ironis, pembuangan limbah itu berada di atas TKD,” ungkapnya.
Menurutnya, dumping limbah hasil produksi tersebut sudah berlangsung lama. Aktivitas itu bahkan sempat mendapat protes dari warga sekitar karena praktik tersebut dinilai sudah menyalahi aturan dan cukup meresahkan masyarakat. “Yang kita khawatirkan juga kan, adanya pencemaran lingkungan,” tuturnya.
Apalagi, tempat dumping limbah tersebut keberadaannya tak jauh dari jalan raya yang tiap harinya banyak dilalui masyarakat. Termasuk juga berada di sempadan Sungai Gembolo mengarah ke Kecamatan Pungging yang tiap harinya kerap dimanfaakan warga mencuci dan mandi.
“Namanya limbah itu kan membahayakan. Apalagi dalam jangka panjang, itu yang membuat keluarga resah. Selain lokasinya juga ada di TKD Desa Awang-awang,” tuturnya.
Sementara saat dikonfirmasi, manajemen Sosro tidak ada di tempat. “Tidak ada,” ungkap salah seorang satpam.
Kendati begitu, pihaknya tak membantah jika belakangan ada persoalan dumping limbah melalui gorong-gorong yang berada di TKD Awang-awang. ''Sudah ditangani polres kok. Polisi dan DLH juga sudah ke sini ambil sampelnya,” katanya.
Secara terpisah Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko saat ditemui HARIAN BANGSA di kantornya, Rabu (21/6), mengatakan, adanya dugaan limbah Sosro tersebut menjadi atensinya. Dia akan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk bertindak. “Kami akan memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk menyelesaikannya (gus/rd)