Disperpusip Jatim Kolaborasi Buka Taman Baca di Desa Wage Sidoarjo
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jatim berkolaborasi bersama warga Perum Griyo Wage Asri 1, Desa Wage, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo dalam mengembangkan akses taman baca masyarakat (TBM) di wilayah setempat, Kamis (22/2).
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jatim berkolaborasi bersama warga Perum Griyo Wage Asri 1, Desa Wage, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo dalam mengembangkan akses taman baca masyarakat (TBM) di wilayah setempat, Kamis (22/2).
Taman bacanya bernama Komet, kepanjangannya Kami Optimis Menuju Era Literasi Bertransformasi. Dalam taman baca tersebut tersedia sekitar 600 buku beragam jenis. Tidak hanya fiksi dan sastra, tetapi buku bernuansa ilmu pengetahuan, agama, dan ilmu terapan juga disediakan.
Kepala Disperpusip Provinsi Jatim Tiat S. Suwardi melalui Sekretaris Disperpusip Jatim Dwiko Yudhi Widodo mengatakan, ratusan buku tersebut berasal dari bantuan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sebanyak 500 buku. Sisanya, sebanyak 100 buku merupakan buku hasil sumbangan dan swadaya warga Desa Wage.
"Kami berkolaborasi dengan banyak pihak. Dan ini menjadi salah satu upaya kami dalam memperluas akses bahan pustaka serta agar dapat semakin meningkatkan literasi masyarakat melalui sekup kecil yakni keluarga," kata Dwiko Yudhi Widodo.
Kegiatan yang bertujuan untuk mendekatkan diri di tengah-tengah masyarakat ini juga untuk memperluas akses warga dalam memahami dunia literasi. Kendati saat ini capaian tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Jatim sudah tergolong tinggi sebesar 69,78, tetapi upaya tersebut harus terus dimasifkan. "Tentu kita akan terus berupaya dengan dukungan berbagai pihak untuk meningkatkan TGM kita dari tahun ke tahun," ujarnya.
Dwiko mengatakan, Disperpusip Jatim sangat merespon antusias warga yang berkeinginan berdirinya taman baca di lingkungan mereka. Pasalnya, lewat taman baca tersebut diharapkan menjadi sarana dan tempat menimba berbagai pengetahuan. "Kami sangat mengapresiasi setinggi tingginya kepada Tim Penggerak PKK RW 02 Griyo Wage Wage Asri 1 yang telah membangun taman baca," urainya.
Mengapa hal itu penting? Dwiko menjelaskan, taman baca yang berada di dekat masyarakat akan memberikan daya tarik dalam membaca warga. Sehingga, mereka tidak harus datang ke perpustakaan milik pemerintah ketika ingin membaca. "Kami ingin terus berupaya dan berusaha agar masyarakat paham betapa pentingnya literasi bagi masyarakat, terutama bagi keluarga. Perpustakaan disini sangat luar biasa. Kami bangga bahwa Desa Wage luar biasa hebat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Wage Mas Hudan mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik terkait upaya yang telah dilakukan Disperpusip Jatim dalam mengembangkan taman baca masyarakat di wilayahnya. Sebab, lewat upaya tersebut dapat men-support kegiatan warga.
"Kami memiliki perpustakaan di desa sudah berdiri 2009. Koleksinya ada sekitar 2.045 buku. Kami minta bimbingan dan support-nya, agar bagaimana perpustakaan itu bisa jadi ikon di desa kami," ujarnya.
Apalagi, dirinya merasa kuatir soal keberadaan gadget. Anak-anak sekarang sangat menggandrungi adanya handphone. Untuk itu, dirinya berharap agar melalui taman baca ini bisa mensiasati anak-anak dalam mencintai buku.
"Sekarang anak-anak ini suka dengan HP. Makanya ini perlu disiasati anak-anak menyukai buku. Karena mereka cenderung pegang HP dari pada buku. Terima kasih dan support dari Dinas Perpustakaan Jatim," terang Hudan.
Sebagai simbol dukungan berdirinya taman baca di wilayah setempat, Disperpusip Jatim menyerahkan perpustakaan digital berupa barcode kepada kades Wage. Barcode tersebut merupakan aplikasi buku digital kolaborasi antara Disperpusip Jatim dengan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) dengan nama Digitalisasi Percoyo (Perpustakaan Kagem Moco Mlebet Nggriyo).
Disesi lain, warga yang terdiri ibu-ibu PKK itu diberikan pemahaman tentang dunia literasi. Disperpusip Jatim menghadirkan Duta Baca Jatim Heraldha Savira bersama Pustakawan Disperpusip Jatim Desta Kurnia Dewi dengan memberikan bimbingan literasi. Topik yang diangkat seputar literasi keluarga dan penelusuran informasi kesehatan serta pengelolaan TBM.
Tak hanya itu, dalam acara tersebut juga ditampilkan produk hasil inklusi sosial di masing-masing RT. Produk tersebut berupa merupakan produk olahan ibu-ibu PKK warga RW 02 Desa Wage seperti minuman sinom, segeran, seruni, saptoroso, bandrek dan pokak.(rd)