Dosen UPN Veteran Jatim Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Produk Bawang Merah Goreng di Desa Kalirejo
Dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Dringu, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Probolinggo.
Probolinggo, HARIANBANGSA.net - Dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Dringu, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk bawang merah goreng masyarakat tani Desa Kalirejo melalui penerapan teknologi tepat guna.
Pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari program UPN Mengabdi yang diinisiasi oleh UPN Veteran Jawa Timur untuk desa binaan. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Khususnya di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
UPN Mengabdi melibatkan dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaannya, seperti pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan membantu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kalirejo difokuskan pada pengembangan usaha bawang merah goreng yang dikelola oleh masyarakat tani setempat. Permasalahan yang dihadapi oleh para petani bawang merah goreng di Desa Kalirejo adalah proses pemotongan bawang merah yang masih manual, sehingga tingkat produksi yang rendah.
Selain itu, proses penirisan minyak goreng pada bawang goreng juga masih manual, sehingga kualitas belum maksimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, para dosen UPN Veteran Jawa Timur, yaitu Mutasim Billah, Wiliandi Saputro, Radissa Dzaky Issafira, dan Nailul Hasan, memberikan pelatihan kepada para petani bawang merah goreng tentang penggunaan teknologi tepat guna.
Kegiatan ini juga melibatkan 2 mahasiswa. Teknologi tepat guna yang digunakan dalam kegiatan ini adalah mesin pemotong bawang merah dan mesin peniris minyak goreng.
“Dengan menggunakan mesin pemotong bawang merah, proses pemotongan bawang merah menjadi lebih cepat dan efisien. Hal ini dapat meningkatkan tingkat produksi bawang goreng secara signifikan,” ujar Mutasim Billah, salah satu dosen UPN yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Mesin pemotong bawang merah yang dihibahkan pada masyarakat memiliki kemampunan untuk memproduksi potongan bawang goreng sebanyak 50 kg setiap jamnya. “Selain itu, mesin peniris minyak goreng juga membantu meningkatkan kualitas bawang goreng. Bawang goreng yang dihasilkan menjadi lebih renyah dan sehat, sehingga lebih tahan lama dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” tambah Radissa Dzaky Issafira.
Para petani bawang merah goreng di Desa Kalirejo menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat ini. Mereka antusias mengikuti pelatihan dan mencoba menggunakan teknologi tepat guna yang diajarkan oleh para dosen UPN.
“Kami sangat berterima kasih kepada para dosen UPN yang telah membantu kami meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk bawang merah goreng. Teknologi tepat guna yang diajarkan sangat bermanfaat bagi kami,” ujar Kepala Desa Kalirejo Kasiyadi.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan dan taraf hidup para petani bawang merah goreng di Desa Kalirejo. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha bawang merah goreng di Desa Kalirejo, sehingga desa ini menjadi sentra produksi bawang merah goreng yang berkualitas.(ADV/rd)