DPRD Jatim Dukung Dana Desa untuk Pembangunan dan Program Padat Karya
Aisyah mengungkapkan desa yang telah dikucurkan dana desa oleh Kementerian Desa diminta memprioritaskan dua hal, yaitu ekonomi melalui pembangunan infrastruktur dan pelayaann kesehatan.
SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Kebijakan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar agar para kepala desa menggunakan skala prioritas dalam penggunaan dana desa 2020 mendapat dukungan penuh anggota DPRD Jatim, Aisyah Lilia Agustina. Mengingat saat pendemi ini, masyarakat desa paling terasa dampaknya karena pendapatan mereka menurun drastis.
Aisyah mengungkapkan desa yang telah dikucurkan dana desa oleh Kementerian Desa diminta memprioritaskan dua hal, yaitu ekonomi melalui pembangunan infrastruktur dan pelayaann kesehatan. Namun alokasi dana desa untuk tahun ini berbeda dengan sebelumnya yang difokuskan pada pembangunan.
"Kali berbeda karena dilatarbelakangi pandemi Covid-19 yang saat ini tengah melanda dunia. Karena itu lebih prioritas ke pembangunan infrastruktur. Ini untuk mendongkrak perekonomian di desa," ujar politisi PKB yang akrab disapa Mbak Icha itu, Selasa (11/8).
Anggota Komisi A ini melanjutkan kebijakan berikutnya adalah mengadakan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Pekerja yang terlibat dalam program tersebut tidak akan terlalu menekankan kemampuan atau skill pekerja. Yang pasti dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan.
Anggota Fraksi PKB ini mengakui, karena Covid-19 berpitensi terhadi resesi ekonomi. Mengingat besarnya gelombang PHK besar-besaran membuat daya beli masyarakat menurun. Bahkan angka kemiskinan diprediksikan bertambah. Karenanya dengan adanya dana desa yang difokuskan untuk perekonomian desa perlu mendapat apesiasi. Kiranya melalui program padat karya dengan memanfaatka dana desa diharapkan mampu mengangkat perekonomian masyarakat desa.
"Untuk padat karya diharapkan anggarannya dialokasikan terbanyak untuk pemberian upah yang diberikan secara harian,” tegasnya.Disisi lain, untuk pencegahan merebaknya pendemi corona, desa-desa diminta membentuk relawan Covid-19 dengan berbagai kegiatan. Diantaranya edukasi dan penanganan yang dikonsultasikan dengan pihak berwenang, seperti puskesmas, rumah sakit, dan yang lainnya. (mdr/ns)