DPRD Surabaya Minta Box Culvert Dibongkar Jika Pengerjaan Tak Sesuai Spek
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono di Surabaya, Sabtu, mengatakan pihaknya memperhatikan banyak proyek box culvert yang dikerjakan secara asal-asalan sehingga itu membahayakan warga dan pengguna jalan.
Surabaya, HB.net - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat membongkar box culvert atau gorong-gorong yang pengerjaannya asal-asalan atau tidak sesuai spek.
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono di Surabaya, Sabtu, mengatakan pihaknya memperhatikan banyak proyek box culvert yang dikerjakan secara asal-asalan sehingga itu membahayakan warga dan pengguna jalan.
"Proyek seperti itu harus dibongkar, jika perlu pemkot panggil kontraktornya," kata Baktiono.
Baktiono menjelaskan jika box culvert dikerjakan dengan benar atau sesuai spek maka kemiringan beton box culvert bisa disesuaikan. Kemiringan pemasangan box culvert penting karena menunjukkan arah air yang mengalir akan diarahkan ke kanan atau kiri.
"Kalau arahnya ke kanan, ya, harus miring ke kanan berapa derajat, kalau salah kemiringannya maka aliran air di dalam box culvert akan meluber keluar dan mengakibatkan banjir di sekitar proyek. Kasihan kan warga sekitarnya," kata Baktiono.
Baktiono kembali menjelaskan, saat ini ada penambahan anggaran di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya sebesar Rp40 miliar, untuk mengatasi banjir, termasuk pembangunan box culvert.
Untuk itu, lanjut dia, box culvert harus segera dipasang utamanya di kawasan yang pada saat terjadi genangan air saat hujan surutnya lama.
"Box culvert berfungsi untuk menampung air dan mengalirkannya ke arah laut. Terpenting saat pengerjaan, di bawah box culvert harus dilubang-lubangi, fungsi lubang ini untuk meresap air yang masuk ke tanah," ujar dia.
Salah satu proyek gorong-gorong dengan menggunakan box culvert di Kota Surabaya.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan, pembangunan paving dan box culvert atau saluran air di wilayah perkampungan di kota tersebut harus memenuhi aspek keadilan dan merata.
Armuji mengatakan pihaknya tidak ingin ada perkampungan di Surabaya yang tidak tersentuh pembangunan. Dia mencontohkan di Kampung Buntaran Utara, Kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Surabaya, yang hampir 20 tahun tidak tersentuh pembangunan.
"Tapi, saat ini warga Kampung Buntaran Utara lega, karena pembangunan paving dan saluran air sedang dikerjakan oleh Pemkot Surabaya," katanya.(lan/ns)