Duet Prabowo-Muhaimin di Pilpres 2024, Anwar Sadad: Secara Kalkulasi Politik Sangat Mungkin

Wakil Ketua DPRD Jatim ini mengakui coverage pemberitaan yang luas tentang pertemuan tersebut juga menandakan adanya antusiasme publik

Duet Prabowo-Muhaimin di Pilpres 2024, Anwar Sadad: Secara Kalkulasi Politik Sangat Mungkin
Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad bersama sejumlah pengurus Gerindra Jawa Timur. foto : istimewa.

Surabaya, HB.net - Jagad politik diramaikan dengan pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar. Pertemuan antara dua ketua umum partai itu pun dikaitkan dengan peluang duet Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.

Menyikapi hal itu, Anwar Sadad Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur menilai duet Prabowo - Muhaimin layak dan pantas. Secara kalkulasi politik hal itu juga sangat mungkin.

"Mengapa sangat mungkin, karena PKB adalah partai yang memiliki basis dukungan kuat di Pulau Jawa. Kita juga tahu bahwa pemilih di Jawa jumlahnya 60% dari total pemilih secara nasional," tutur Sadad, Ahad (19/06/2022).

Selain fakta politik tersebut, politikus yang akrab disapa Gus Sadad ini juga melihat pertemuan Gerindra dan PKB sebagai hal yang positif. Ia melihat ini sebagai perkawinan dari dua entitas politik yang mewakili banyak hal, misalnya kelompok nasionalis-agama, militer-sipil, dan lainnya.

Wakil Ketua DPRD Jatim ini mengakui coverage pemberitaan yang luas tentang pertemuan tersebut juga menandakan adanya antusiasme publik. Momentum ini sebaiknya dilihat secara seksama seiring berjalannya waktu dan mengalami proses pematangan secara alamiah.

"Prinsipnya, Gerindra Jatim berdiri tegak lurus mengikuti komando Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto. Termasuk dalam keputusan terkait pilpres," tegas keluarga Ponpes Sidogiri tersebut.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid mengatakan pertemuan antara Prabowo dan Muhaimin di kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan adalah sebuah takdir. Pasalnya, prospek  menjalin kerja sama dengan Gerindra lebih jelas dan lebih cepat, setelah sebelumnya berencana membangun koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS. (mdr/ns)