Dukung Pencapaian SDGs, PTPN I Regional 4 Tanam 1.120 Pohon
Surabaya, HB.net –PT Perkebunan Nusantara (PTPN) l Regional 4 berkomitmen untuk mewujudkan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya terlibat aktif dalam mengatasi issue lingkungan dengan mencapai target penurunan emisi atau Net Zero Emission Indonesia di tahun 2060. Hal tersebut dapat terlihat dalam program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) perusahaan yaitu penanaman 1.120 pohon sebagai salah satu rangkaian dari peringatan satu tahun transformasi PTPN I, di Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya, Jumat (13/12).
Region Head PTPN I Regional 4 Subagiyo menjelaskan, aksi penanaman 1.120 pohon bertujuan untuk memperkuat penanganan krisis iklim dan lingkungan serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Poin 13 (Penanganan dan Perubahan Iklim), Poin 14 (Ekosistem Lautan) serta Poin 15 (Ekosistem Daratan).
“PTPN I Regional 4 ingin terlibat lebih jauh dalam penyelesaian persoalan-persoalan masyarakat, khususnya dalam mitigasi perubahan iklim dan pemulihan lingkungan hidup, sebagaimana komitmen kami dalam mendukung program pemerintah lewat Kementerian BUMN yaitu pencapain SDGs,” terang Subagiyo seperti dalam rilis yang diterima HARIAN BANGSA Senin (16/12/2024).
Kegiatan penanaman 1.120 pohon bekerjasama dengan pihak pengelola konservasi alam Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Adapun bibit pohon yang ditanam terdiri dari 1.000 bibit mangrove dan 120 tanaman keras berupa bibit sengon dan trembesi.
“Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa ekosistem mangrove merupakan salah satu penyumbang penyerapan karbon terbesar dalam pengendalian gas rumah kaca, 4 kali lipat lebih banyak dari tanaman keras. Mangrove juga penghasil oksigen hingga 3 kg per pohon per hari. Mengingat wilayah kerja khususnya kantor pusat PTPN I Regional 4 berada di kota Surabaya yang dekat dengan wilayah pesisir maka kami tergerak untuk bekerjasama dengan Ekowisata Mangrove Surabaya. Demi keselamatan bersama di masa yang akan datang,” jelasnya.
Diketahui kemampuan hutan mangrove secara nasional mampu menyerap lebih tinggi dua kali lipat yakni sebesar 52,85 ton CO₂ dibandingkan dengan estimasi penyerapan karbon global sebesar 26,42 ton CO₂ per hektar per tahun. Selain itu mangrove juga berfungsi sebagai Green Belt ketika terjadi risiko bencana yang disebabkan oleh iklim. Hal tersebut ditegaskan oleh Wakil Ketua Pengelola Ekowisata Mangrove, Abdul David.
“Dengan Mangrove yang berada di pantai maka akan mencegah terjadinya efek negatif dari tsunami, karena mangrove akan membuat perairan menjadi tenang,” jelas David.
Penanaman 1.000 mangrove dan 120 tanaman keras merupakan komitmen program TJSL PTPN I Regional 4 untuk mengatasi permasalahan yang spesifik di lingkungan sekitar perusahaan seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan PTPN I Regional 4 yang juga membawahi sub bagian TJSL, Deni Willis Dajanie.(mid/ns)