Elektabilitas Khofifah-Emil 63,4 Persen, Tingkat Kemantapan Pemilih 81,3 Persen, ARCI : Sulit Terkejar
Surabaya, HB.net - Kompetisi Pilgub Jawa Timur praktis tinggal sebulan lagi. Posisi pasangan calon nomor urut dua, Khofifah-Emil semakin menguat. Fakta itu terlihat dari rilis survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).
Dalam survei yang dilaksanakan mulai 1 - 9 Oktober 2024 itu, elektabilitas paslon Khofifah-Emil mencapi 63,4 persen. Sedangjan pasangan Risma-Gus Hans 27,1 persen, dan Luluk-Lukman 2,8 persen.
Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Sirajt menjelaskan, dalam kondisi normal elektabilitas Khofifah-Emil sulit dikejar pasangan lain. Termasuk Risma-Hans yang membuntuti di belakang Khofifah-Emil.
"Kalau melihat kemantapan pemilih pasangan Khofifah-Emil yang mencapai 81,3 persen. Tampaknya sulit untuk pasangan calon lain mengejar. Apalagi, praktis pilgub tinggal sebulan lagi," terang Baihaki, dalam rilis survei pilgub di Hotel Elmi Surabaya, Senin (14/10/2024).
Baihaki mengungkapkan, dengan tingkat kemantapan pemilih 81,3 persen, Khofifah-Emil sangat sulit terkejar. Baihaki mengakui pernah ada peristiwa calon yang tingkat kemantapan pemilihnya tinggi bisa dikejar, yakni di Pilgub Jakarta 2017.
Ia melanjutkan, saat itu pasangan Ahik-Djarot yang tingkat kemantapan pemilihnya mencapai 85 persen, tapi bisa dikalahkan oleh pasangan Anies-Sandi. Namun itu terjadi karena adanya tsunami politik yang eskalasinya nasional.
"Waktu Pilgub Jakarta 2017, Ahok tersandung kasus penistaan agama. Karena itu, ia yang tingkat kemantapan pemilihnya tinggi bisa terjungkal. Namun peristiwa itu sulit terulang, apalagi di Jawa Timur," terang Baihaki.
Baihaki membeberkan, dari kemantapan pemilih Khofifah-Emil 81,3 persen itu, ada potensi 15,7 persen pemilih berubah pilihan. Sementara dari kemantapan pemilih Risma-Hans 69,2 persen, ada potensi 23,1 persen pemilih berubah haluan.
"Jadi bisa dibilang, pemilih Khofifah-Emil yang paling solid, sulit untuk digoyahkan atau berubah haluan," pungkasnya. (mdr/ns)