Fondasi Jembatan Ambrol, Akses Jalan Terputus
Fondasi jembatan di Dusun Ngesong, Desa Sengon, Kecamatan-Kabupaten Jombang, ambrol. Hal itu membuat patahan pada jembatan yang menjadi akses jalan warga menuju jalan raya.
Jombang, HARIAN BANGSA.net - Fondasi jembatan di Dusun Ngesong, Desa Sengon, Kecamatan-Kabupaten Jombang, ambrol. Hal itu membuat patahan pada jembatan yang menjadi akses jalan warga menuju jalan raya.
Peristiwa ambrolnya fondasi jembatan tersebut terjadi pada Jumat (4/12), sekira pukul 07.00 WIB. Alhasil, warga yang hendak menuju ke jalan raya harus berputar sejauh 2 kilometer.
Dari keterangan Hermawan, warga sekitar lokasi jembatan mengatakan, tidak ada tanda-tanda sebelum terjadi peristiwa ambrolnya fondasi jembatan. Namun, ia menyebut bahwa selama dua hari kemarin, arus sungai di bawah jembatan cukup deras akibat intensitas hujan cukup tinggi.
“Kejadiannya sekitar jam 7 pagi. Nggak ada tanda-tanda kalau akan runtuh. Cuman dua hari ini banjirnya cukup besar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hermawan mengatakan, jika selama hujan berlangsung, dari arah selatan arus air membawa sampah berupa kayu, dan bambu. Tadi pagi ada sebuah mobil roda empat jenis Avansa yang lewat diatas jembatan tersebut.
“Banyak bambu, batang pohon besar-besar menyumbat di bawah jembatan itu. Cuma gak ada tanda-tanda ambruk. Terus ada mobil lewat langsung runtuh. Tapi mobil itu gak tahu kalau jembatan runtuh,” terangnya.
Kemudian, masih lanjut Hermawan, ada warga setempat yang hendak lewat di atas jembatan. Namun ia berhenti lantaran mengetahui bahwa ada lubang di antara jembatan dan jalan. Seketika itu, warga mengetahui jika jembatan sudah mengalami kerusakan.
“Selang dua jam, mulai satu per satu, matrialnya mulai berjatuhan. Dan jarak setengah jam kemudian, semua warga mendengar ada suara patah yang cukup keras. Nah, mulai retak semua sekitar jam 08.30, patah semua,” tegasnya.
Akibat ambrolnya jembatan berdampak pada akses jalan menuju ke jalan raya, yakni Jalan Kapten Tendean, jadi terputus. Ia berharap agar pemerintah setempat segera melakukan perbaikan pada jembatan tersebut. Agar warga tidak kesulitan untuk menuju jalan raya. Dan tidak membahayakan keselamatan warga yang rumahnya ada di sekitar sungai maupun jembatan yang ambrol.
“Ya akses ke jalan raya terputus, otomatis kita putar sejauh dua kilometer. Lewat dekat makam sana. Ya kalau dibiarkan begini nantinya membahayakan. Soalnya ini sudah retak. Ini saja baru diplengseng sejak setahun kemarin,” ungkapnya.
Warga sudah melaporkan peristiwa ambrolnya pondasi jembatan ini ke pihak pemerintah desa. Hermawan mengaku jika aparat desa maupun petugas dari pengairan serta PUPR Jombang, sudah meninjau lokasi.
“Sudah, tadi kepala desa, dinas pengairan sudah ke sini. PU-nya sudah ke sini, sudah di cek. Tinggal pelaksanaannya kapan itu yang gak tahu,” tukasnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Jombang Miftahul Ulum mengaku jika sudah mengetahui adanya peristiwa ambrolnya fondasi jembatan tersebut. Bahkan, ia juga sudah melakukan pengecekan ke lokasi. Pihaknya mengaku akan melaksanakan rapat dengan jajarannya untuk membahas persoalan jembatan tersebut.
“Tadi pagi sudah survei Mas. Habis Jumatan nanti akan kita rapatkan,” pungkasnya saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp.(aan/rd)