Gerigi ITS 2024, Pemantik Semangat Berkontribusi Maba
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Generasi Integralistik (Gerigi) sebagai wadah menggelorakan semangat para mahasiswa baru (maba) tahun 2024.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Generasi Integralistik (Gerigi) sebagai wadah menggelorakan semangat para mahasiswa baru (maba) tahun 2024. Menjadi gerbang masuk maba ke dalam lingkungan kampus, Gerigi ITS diharapkan dapat menjadi pemantik semangat kebersamaan maba dalam memberikan kontribusi kepada kampus dan masyarakat.
Rektor ITS Bambang Pramujati menyebutkan bahwa bahwa Gerigi sebagai awal perjalanan maba mengarungi kehidupan kampus yang penuh pembelajaran dan pengalaman berharga. “Gerigi bertujuan untuk menciptakan rasa persaudaraan dan kebersamaan lewat serangkaian kegiatannya,” ujarnya.
Menjadi kejutan di hari kedua gelaran Gerigi ITS 2024, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019- 2024 Emil Elestianto Dardak sukses membangkitkan semangat para maba.
Eri menuturkan bahwasanya ITS merupakan kampus yang sukses melahirkan lulusan dengan nilai juang tinggi. Eri juga menyatakan bahwa lulusan ITS memiliki kontribusi yang besar untuk Indonesia, khususnya Surabaya. “Maka dari itu, jadikan panasnya Surabaya sebagai pelecut semangat agar ITS kembali lahirkan lulusan-lulusan hebat,” tambahnya.
Turut menyalurkan semangat, Emil Dardak menerangkan bahwa mahasiswa ITS patut bangga memiliki segudang kesempatan dan fasilitas untuk mengembangkan potensi diri yang dapat berperan bagi kemajuan bangsa Indonesia dan dunia. “Nilai integritas yang kuat harus dimiliki dan diterapkan untuk terus menghadirkan inovasi yang bernilai dan bermanfaat,” tuturnya menatap bangga maba ITS 2024.
Mengangkat tema Rentangan Prakarsa, Gerigi ITS 2024 menjelma menjadi rentangan tangan yang penuh kehangatan menyambut maba 2024 sebagai keluarga baru ITS. Bermakna sebagai bagian awal cerita sebagai mahasiswa, Gerigi mengajak maba menggali segudang ilmu sebagai bekal merajut cerita di Kampus Pahlawan.(rd)