Gubernur Khofifah: Perawat Harus Kuasai Teknologi Digital
Gubernur Khofifah juga penyampaikan apresiasinya pada dedikasi dan perjuangan para perawat dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Malang, HB.net – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengharapkan para perawat meningkatkan kemampuan mereka dalam penguasaan terhadap teknologi digital. Hal ini menjadi cukup penting karena transformasi digital adalah sebuah keniscayaan dan kebutuhan.
“Bukan hanya skill terkait dengan layanan kesehatan (yang harus ditingkatkan), tapi juga skill terkait dengan transpfirmasi digital. Hal-hal seperti ini akan terus kita hadapi,” pesan Gubernur Khofifah saat menutup pelaksanaan Musyawarah Wilayah 10 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur di Hotel Aria Malang, Sabtu (27/11) malam.
Lebih lanjut, dia menandaskan bahwa kebutuhan akan teknologi digital semakin hari akan semakin naik. Demikian juga dengan alat kesehatan juga akan berbasis hitech (hight technology) dan ini harus di-upgrade. Maka nantinya kebutuhan perawat yang menguasai teknologi ditigal juga akan semakin dibutuhkan. Demikian juga dengan para dokter spesialis.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga penyampaikan apresiasinya pada dedikasi dan perjuangan para perawat dalam mengatasi pandemi Covid-19. Pekerjaan perawat juga tidak kenal waktu baik siang maupun malam harus siap melayani pasien Covid-19 yang datang. Bahkan di antara mereka ada yang sampai tidur di lorong-lorong rumah sakit karena kecapekan. Selain itu, banyak juga perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI Jatim, Prof Nur Salam mengharapkan pemerintah bisa memberikan fasilitasi bagi para perawat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak termasuk di luar negeri.
“Di Jatim ada 56 institusi keperawatan. Kalau ada 50 (orang) lulus tiap institusi, sudah berapa yang lulus. Maka, ini menjadi suatu yang luar biasa kalau nanti Bu Gub mengikutkan dalam kegiatan pelatihan untuk bisa bekerja di luar negeri. Dan kami berharap Pak Kadinkes supaya perawat ini bisa mendapatkan pekerjaan yang layak seperti di Timur Tengah maupun Jepang,” katanya. (dev/ns)