Gubernur Khofifah Raih Primaniyarta
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Primaniyarta, kategori kepala daerah pendukung ekspor dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag)
Jakarta, HARIANBANGSA.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Primaniyarta, kategori kepala daerah pendukung ekspor dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag)
Penghargaan Primaniyarta secara langsung diserahkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kepada Gubernur Khofifah bertepatan dengan acara pembukaan Trade Expo Indonesia ke-37. Acara ini dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo di Hall Nusantara Indonesia Exhibition (ISE) BSD City, Tangerang, Rabu, (19/10).
Penghargaan Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada eksportir dan kepala daerah pendukung ekspor yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor.
Usai menerima penghargaan Primaniyarta, Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada seluruh eksportir Jawa Timur. Sebab, melalui produk-produk yang sudah dihasilkan dan dipasarkan ke luar negeri, turut berkontribusi menggerakkan sekaligus menumbuhkan perekonomian di Jawa Timur.
"Terima kasih seluruh eksportir Jawa Timur yang terus bergerak. Kami dari Pemprov Jawa Timur terus mendorong dan memfasilitasi agar ekspor dari Jatim terus bergeliat. Semoga mempercepat kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Gubernur Khofifah.
Melalui penganugerahan ini menurut Gubernur Khofifah akan mampu menjadi lokomotif pendorong dan motivator bagi para eksportir Indonesia. Serta pelaku usaha lainnya untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas produk ekspornya.
"Tentu dengan penghargaan ini, akan semakin melecut semangat eksportir Indonesia khususnya di Jawa Timur untuk ikut membangun perekonomian bangsa," ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Disperindag Jatim, total nilai ekspor Jatim Januari hingga Juni 2022 tembus USD 11,91 miliar. Komoditas ekspor non-migas Jatim tertinggi adalah tembaga USD 988,53 juta, kemudian disusul ekspor produk lemak dan hewan nabati senilai USD 977,8 juta. Lalu, ekspor kayu dan barang dari kayu senilai USD 958,8 juta, perhiasan senilai USD 958,8 juta, dan bahan kimia organik senilai USD 696,4 juta. Dengan negara tujuan ekspor tertinggi dari Jatim adalah negara Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat bersyukur bahwa di tengah krisis global dan resesi, ekonomi negara Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen. Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi di antara negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya.(dev/rd)