Gubernur Khofifah Trima Bantuan dari Progam Kemendag Peduli

Bantuan merupakan hasil dari gotong-royong karyawan Kementrian Perdagangan dalam program Kemendag peduli karena meihat situasi yang tidak normal saat ini.  

Gubernur Khofifah Trima Bantuan dari Progam Kemendag Peduli

SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima bantuan dari Kementrian Perdagangan. Bantuan langsung diserahkan oleh Menteri Perdagangan Ir. Agus Suparmanto SE  di Gedung Ngara Grahadi Surabaya, Rabu (20/5).  

Bantuan merupakan hasil dari gotong-royong karyawan Kementrian Perdagangan dalam program Kemendag peduli karena meihat situasi yang tidak normal saat ini.  Bantun yang diserahkan antara lain APD, faceshield, masker, bilik antiseptik, uang tunai dan lain-lain.

"Dalam situasi ini kita juga ingin memastikan bahan kebutuhan pokok cukup dan distribusinya berjalan lancar. Ketika nanti didakan operasi pasar akan mengedepankan  protokol kesehatan dalam pelaksanaanya," ujar Agus Suparmanto.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima bantuan mengatakan, program Kemendag peduli ini bagian penguatan dari berbagai layanaan Covid 19 di Jawa Timur. 

"Ada bantuan yang terkait dengan kesehatan secara laangsung seperti APD, masker dan seterusnya. Bantuan yang terkait dengan sembako. pasti semua akan berseiring dengan kebutuhan-kebutuhan kalori, protein masyarakat berseiring dengan kebutuhan layanan masyarakat,"terang Gubernur.

Khofifah menjelaskan dari catatan bantuan juga ada uang sebesar Rp 200 juta rupiah untuk tim gugus tugas. "Kami sangat berterima kasih Pak Menteri. Pak Mentri Perdagangan juga dalam rangka memonitoring bagaimana kecukupan logistik di Jawa Timur,"ujar Gubernur.

Gubernur melaporkan jika logistik di Jawa Timur, terutama terkait sembako beras, gula kami cukup. Hal-hal yang terkait dengan protein telur dan  ayam potong surplus. Oprasi pasar yang tidak dimungkinkan dilakukan secara langsung disiapkan melalui Pamor (pasar online murah dan mandiri) sebagai subtitusi dari operasi pasar. 

"Dan tentu yang paling besar adalah lumbung pangan Jatim yang diadakan di Jatim Expo, semuanya dalam rangka mensubtitusi pola-pola operasi pasar yang tidak mungkin kita lakukan secara fisik seperti yang kita lakukan saat menjelang lebaran seperti tahun- tahun lalu,"pungkas Gubernur. (dev/ns)