Hadapi PPKM Mikro, Beli Alat Pernafasan

Pemkab Sidoarjo membeli sepuluh unit Aalat bantu pernafasan atau disebut High Flow Nasal Cannula (HFNC).

Hadapi PPKM Mikro, Beli Alat Pernafasan
Hudiyono saat raker dengan Gubernur Jatim via zoom, di Mapolresta Sidoarjo, Senin (8/2) malam.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Pemkab Sidoarjo membeli sepuluh unit Aalat bantu pernafasan atau disebut High Flow Nasal Cannula (HFNC). Itu guna menekan kematian pasien Covid-19 selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.

Alat HFNC diharapkan akan mengurangi tingkat kematian pasien Covid-19 akibat gagal nafas. Pemakaian alat HFNC agar pasien Covid-19 tidak bertambah parah tidak sampai menggunakan ventilator.

Menurut Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo Hudiyono, pembelian 10 alat HFNC bagian dari upaya Pemkab Sidoarjo menekan angka kematian. Sekaligus persiapan pelaksanaan PPKM mikro. Dengan dimilikinya alat bantu pernafasan sesak nafas pelayanan untuk pasien Covid-19 lebih optimal.

"Alat bantu pernafasan atau HFNC ini kita pesan 10 unit. Alat ini sudah teruji bisa meringankan pasien Covid-19 yang mengalami gejala sesak nafas. Kita datangkan untuk persiapan PPKM mikro," cetusnya usai rakor dengan gubernur dan Forkopimda Jatim via Zoom, di Mapolresta Sidoarjo, Senin (8/2) malam.

Alat tersebut sudah dalam proses pemesanan dan dalam waktu dekat bisa dimanfaatkan. Meski demikian, Hudiyono berpesan selama penerapan PPKM mikro masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Dalam PPKM mikro ini, ada aturan yang berubah. Di antaranya toko swalayan modern atau mall buka sampai pukul 21.00 WIB. Diketahui, tiga desa di Sidoarjo bakal diterapkan PPKM Mikro. Tiga desa itu adalah Desa Suko dan Desa Bluru Kidul Kecamatan Sidoarjo serta Desa Pepelegi, Kecamatan Waru.(sta/rd)