Hari Pangan Sedunia, Khofifah: Produksi Fluktiatif, Ada Ancaman Krisi Pangan
"Saya rasa dari situ bisa mengembangkan bahwa hari ini produksi pangan dunia, mengalami fluktuasi, maka ada ancaman krisis pangan dunia," kata Gubernur.
Surabaya, HB.net - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menghadiri hari pangan sedunia, yang diadakan di Jatim Expo, Rabu (19/10/22). Dengan mengambil tema "Leave No One Behind, Better Production, Better Nutrition, a better Environment and a better Life”
"Saya rasa dari situ bisa mengembangkan bahwa hari ini produksi pangan dunia, mengalami fluktuasi, maka ada ancaman krisis pangan dunia," kata Gubernur kepada wartawan.
Khofifah menyampaikan, insya Allah Indonesia, terutama Jawa Timur tetap sebagai lumbung pangan nasional. Data-data dari BPS terus terupdate, komunikasi dengan kepala daerah terus terkonfirmasi.
"Jadi insya Allah tahun 2020, tahun 2021 produksi padi gabah kering giling Jawa Timur tertinggi, insya Allah tahun ini masih tertinggi. Ini artinya kita harus bergerak pada sektor pangan yang lain," terangnya.
Kalau sapi populasi kita tertinggi dan tinggi sekali, dibandingkan dengan provinsi ke dua. Jadi betapa pentingnya menjaga hal-hal yang terkait dengan ketahanan pangan. Bahkan kita harus masuk dalam kedaulatan pangan, termasuk ikan kita.
"Ikan tuna kita, produktivitas tertinggi se-Indonesia, pada posisi seperti ini lah, menjaga produktivitas yang tetap prima menjadi penting. Terima kasih kepada petani, seluruh peternak karena kerja keras merekalah, kita bisa menghasilkan produksi pangan cukup signifikan," terangnya.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengucapkan, terima kasih kepada teman-teman petani, peternak yang ada di Jawa Timur, karena surplus produksi pangan yang ada di Jatim sampai melimpah ke daerah-daerah konsumsi.
"Disampaikan ada 16 provinsi dari sini, termasuk beras kalau kita lihat kalau kebutuhan nasional 30 juta, sepertiganya mungkin dari tempatnya Bu Khofifah, ini penghargaan setinggi-tingginya untuk temen-temen yang ada di Jawa Timur," terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Hadi Sulistyo mengatakan, acara ini bertujuan meningkatnya kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat global, regional, nasional dan khususnya tingkat daerah. (dev/ns)