HUT Ikahi, PN Jombang Undang Para Pesilat

Memperingati Hari Ulang Tahun Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) ke-70 tahun, Pengadilan Negeri (PN) Jombang mengundang sejumlah pengurus organisasi perguruan silat se-kabupaten setempat, Kamis (16/3).

HUT Ikahi, PN Jombang Undang Para Pesilat
Pemotongan tumpeng di acara HUT Ikahi ke-70 di Pengadilan Negeri Jombang. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net - Memperingati Hari Ulang Tahun Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) ke-70 tahun, Pengadilan Negeri (PN) Jombang mengundang sejumlah pengurus organisasi perguruan silat se-kabupaten setempat, Kamis (16/3).

Bertempat di gedung PN setempat, acara yang dikemas dengan tema Ngopi Bareng Warga Pengadilan Negeri Jombang itu juga dihadiri Bupati Jombang Mundjidah Wahab dan forkopimda.

Ketua PN Jombang Bambang Setyawan dalam sambutannya mengatakan, tentang profesi hakim yang organisasinya berulang ke-70 tahun. Menurutnya, hakim adalah profesi tertua di dunia. ",Jabatan tertua itu bukan kapolres atau kejari tapi hakim," tuturnya.

Hal itu dibuktikan dengan sejumlah catatan dari karya Plato, Aristoteles, sampai sejumlah kitab suci. "PN Jombang sudah lebih dulu ada ketimbang Kabupaten Jombang," terang Bambang.

Menurutnya, bukan tanpa alasan pihak PN Jombang mengundang pengurus perguruan silat (PS). Hal ini lantaran berkaitan dengan kesamaan nilai-nilai antara PS dan Ikahi. Yakni menjunjung tinggi keadilan, kebenaran, dan perdamaian. "Saya yakin apapun perguruannya sama. Apapun yang kita sampaikan sama. Hanya caranya berbeda," jelasnya.

Terkait adanya kasus pertikaian PS yang rata-rata melibatkan anak-anak, Bambang mengaku prihatin. Kasus itu masuk ke meja hijau, selanjutnya setelah diputus (divonis) harus dikirim ke Lapas Anak di Blitar. "Kalaupun bisa ya damai- damai sajalah. Nggak usah masuk ke pengadilan, perkara kami sudah banyak," tegasnya.

Banyak kasus pidana yang melibatkan oknum pesilat. Dalam sebulan Kejari Jombang menerima SPDP dari Polres Jombang sebanyak 70 perkara. Jumlah itu belum lagi dengan kasus perdata.

Sementara, Bupati Jombang Mundjidah Wahab menyampaikan, sekitar 26 perguruan silat di Kota Santri yang diundang. Namun hanya sekitar 15 paguyuban yang hadir.

"Sudah ada komitmen untuk menjaga kerukunan bersama. Kami juga menyerap beragam aspirasi dari para pengurus PS. Insyaallah kita akan terus lakukan pendekatan serta pembinaa kepada semua PS," ucapnya.

Menanggapi ajuan terkait rencana pembangunan tugu persatuan, Mundjidah menyebut Pemkab Jombang saat ini sedang mengupayakan dengan mencari tempat. "Kita cari tempatnya dulu. Kita desain formatnya gimana. Sebab dari 26 perguruan silat memiliki logo yang berbeda-beda," pungkasnya.(aan/rd)