Ikhtiar Batin, Gubernur dan Pimpinan DPRD Jatim Gelar Istighosah
"Kegiatan ini bisa diikuti secara daring, melalui televisi. Kita bersama sama berdoa untuk memanjatkan memohon keselamatan. Semoga mengabulkan segala harapan warga Jawa Timur,"terang Kusnadi.
Surabaya, Hb.net - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengikuti istighosah dan doa bersama memohon keselamatan bangsa dari Covid-19 dan bencana alam. Acara ini sebagai ikhtiar batin dari para pemimpin untuk memohon keselamatan bagi rakyat Jawa Timur. Acara ini diikuti pimpinan DPRD Jatim, gubernur Khofifah Indar Parawansa, ketua-ketua fraksi DPRD Jawa Timur digelar di DPRD Jatim, Kamis (11/2/2021) malam.
Hadir juga KH Miftachul Achyar, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, dan Ketua MUI Jatim, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, dan Prof H Biyanto, Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim.
Kusnadi ketua DPRD Jatim menyampaikan, dilandasi kesedihan adanya bencana baik alam, maupun bencana sosial, kita memohon pada Allah SWT digelar istighotsah dan doa bersama.
"Kegiatan ini bisa diikuti secara daring, melalui televisi. Kita bersama sama berdoa untuk memanjatkan memohon keselamatan. Semoga mengabulkan segala harapan warga Jawa Timur,"terang Kusnadi.
Kusnadi menegaskan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk menjaga warga Jawa Timur dari pandemi Covid-19, termasuk menjaga wilayah Jawa Timur dari bencana alam yang selama ini terjadi.
"Kita memohon agar bencana ini segera usai, dan kehidupan masyarakat bisa kembali normal,"tegas Kusnadi.
KH Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua MUI Jatim memberikan taushiyah tentang empat komponen utama dalam mensukseskan pembangunan khususnya di Jawa Timur.
“Indonesia menghadapi musibah beruntun, mulai dari kecelakaan darat, laut, udara, banjir, longsor dan covid-19 yang bukan hanya dihadapi bangsa Indonesia tapi juga seluruh dunia,”ujar KH Hasan Mutawakkil Alallah.
Dikatakan, proses kehidupan bermasyarakat dan pembangunan, keberhasilannya ditentukan oleh empat komponen utama.
Pertama, ilmunya ulama. “Kalau pembangunan hanya mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi, tanpa agama dari ilmunya ulama, maka tidak akan menenteramkan lahir batin,”katanya.
Kusnadi, SH, M. Hum, Ketua DPRD Jatim memberikan santunan kepada anak yatim yang ikut dalam kegiatan istighosah dan doa bersama di DPRD Jatim. foto : istimewa.
Kedua, pemimpin yang adil. “Ini Ibu Gubernur Khofifah dibantu DPRD Jatim, Kepolisian, Kejaksaan, Tentara, mengurus masyarakat menentukan anggaran secara adil untuk kepentingan masyarakat,”ujarnya.
Komponen ketiga adalah kedermawanan orang kaya, pedagang dan asosiasi perdagangan seperti KADIN, Koperasi dan sebagainya untuk membantu kehidupan fakir miskin atau orang yang membutuhkan.
Dan keempat adalah doa para fakir dan miskin. Doa kaum fakir dan miskin ini terus mengalir menentukan keselamatan dan keberhasilan pembangunan, termasuk untuk orang kaya. Keempat komponen ini menurut KH Hasan Mutawakil Alallah harus berjalan beriringan, tidak ada yang paling penting.
“Apa yang dilakukan DPRD Jatim ini merupakan sinergi dari empat komponen itu untuk keselamatan dan keberhasilan pembangunan,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah mengapresiasi langkah DPRD Jatim menggelar istighosah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa. Menurutnya, saat ini, bangsa Indonesia sedang diuji dengan pandemi Covid-19 yang menghantam semua lini kehidupan.
Karena itu, penguatan batiniah seperti ini penting dilakukan selain ikhtiar lahiriah yang selama ini sudah dilakukan oleh pemprov bersama DPRD Jatim. Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini mengatakan, saat ini pembangunan dilaksanakan ditengah usaha penanganan Covid-19. Tentunya kondisi ini tidak mudah, karen itu butuh sinergitas antara stakeholder, termasuk Forkompimda.
"Ikhtiar lahir sudah dilakukan secara maksimal, kini kita juga melakukan ikhtiar batin. Secara bersama-sama mengetuk pintu langit memohon pertolongan Tuhan yang maha kuasa,"imbuh Khofifah.
Istighotsah dipimpin Gus Muhammad Nallurrohman bin Idris Hamid, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah, Kota Pasuruan. Sedangkan doa oleh KH Miftachul Achyar, (Ketua Umum MUI Pusat yang juga Rais Aam PBNU) dan KH Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jatim). (mdr/ns)