Indonesia Food Expo Dukung Peningkatan Ekonomi di Jatim
Seiring membaiknya situasi pandemi dan mulai pulihnya aktivitas masyarakat Surabaya, PT Krista Exhibitions kembali menyelenggarakan pameran Indonesia Food Exhibition 2022 (EastFood Indonesia, EastPack Surabaya).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Seiring membaiknya situasi pandemi dan mulai pulihnya aktivitas masyarakat Surabaya, PT Krista Exhibitions kembali menyelenggarakan pameran Indonesia Food Exhibition 2022 (EastFood Indonesia, EastPack Surabaya).
Pameran internasional dibidang industri makanan, minuman, bahan baku, teknologi dan jasa layangan dalam bidang pangan dan teknologi pengemasan, akan diadakan pada 9-12 Juni 2022 di Grand City Surabaya, Surabaya. Diikuti 154 peserta, 30-nya perusahaan UMKM. Target pengunjung sebanyak 20 ribu, baik dari lokal maupun internasional.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), salah satu asosiasi pendukung Indonesia Food Exhibition 2022, Budhi Wibowo menyampaikan, selama pandemi Covid-19, penjualan pada sektor food service (restauran, cafe, katering dan lain-lain) turun amat tajam, yakni tinggal 20 persen.
"Namun dilain pihak, penjualan langsung ke konsumen akhir (penjualan ritel) meningkat sangat pesat. Khususnya untuk produk siap masak (ready to cooked) dan siap makan (ready to eat)," katanya, Jumat (3/6).
Ia juga menegaskan jika pasar ritel tumbuh sangat besar. Orang yang biasa belanja di restoran, sekarang belanja di rumah. Produk yang banyak dicari yang siap dimasak. Sekarang jual lele ada di market place, bukan di pasar lagi.
"Jadi penjual harus bisa membaca pasar. Karena memang pasarnya di situ. "Alhamdulillah pertengahan tahun lalu menurut laporan memang masih belum pulih. Tapi sudah mulai membaik, kira-kira 70 persen," imbuhnya.
Dikatakan jika dalam waktu 2 tahun meningkat lebih dari 10 kali lipat untuk penjualan online.
Perwakilan Disperindag menjelaskan, jika ekonomi sudah bergerak padahal 2 tahun lalu dibawah atau minus. Pada awal 2022, naik pesat 5,2 persen di Jatim. Padahal nasional saja masih 5,0 persen.
Pihaknya ingin Jatim jadi provinsi terbesar, yang mendukung industri dan perdagangan hang kini berkontribusi 48 persen. "Kami apresiasi PT Krisna sebagai penyelenggara kegiatan ini. Mudah-mudahan berjalan lancar," ungkapnya. (diy/rd)