Jatim Terbebas dari Desa Sangat Tertinggal dan Tertinggal, sejak Juli 2021
Menurut Gubernur Khofifah, pembangunan di desa merupakan pondasi dasar kemajuan bangsa. Kepala desa merupakan ujung tombak pemerintah dalam mengoptimalkan program-program pembangunan.
Madiun, HB.net - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut sejak Juli 2021, Jawa Timur terbebas dari desa sangat tertinggal dan desa tertinggal.
Gubernur Khofifah memaparkan pada rentang waktu September 2020 hingga September 2021, angka kemiskinan di Jatim turun hingga 1,37 persen. "Angka tersebut merupakan penurunan kemiskinan pedesaan Jatim yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir, terutama pada bulan Maret hingga September 2021," kata Gubernur Khofifah saat membuka Diklat Peningkatan Kapasitas SDM bagi Kades, di Hotel Aston, Kota Madiun, Selasa (15/2/2022).
Menurutnya, pembangunan di desa merupakan pondasi dasar kemajuan bangsa. Kepala desa merupakan ujung tombak pemerintah dalam mengoptimalkan program-program pembangunan. Langkah pertama, ia menekankan agar kepala desa bisa membangun kolaborasi dan sinergitas yang kuat bersama semua elemen strategis di desa, serta menampung semua usulan dan masukan.
Gubernur meminta kepala desa jeli menemukan serta mengenali potensi daya ungkit ekonomi desanya. "Perkuat daya ungkit ekonomi desa dengan mengembangkan potensi lokal baik yang berkaitan dengan pertanian, wisata, dan industri yang ada di masing-masing desa," harapnya.
Gubernur juga berharap banyak kepada kepala desa. Dia menegaskan desa merupakan pondasi pembangunan Indonesia. ‘’Statement itulah yang selalu diucapkan Presiden RI Joko Widodo, pembangunan desa sangat penting,’’ katanya.
Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan lima arah pengembangan desa. Yakni desa digital, desa wisata, desa UMKM, desa devisa, dan desa ekonomi kreatif. Kepala desa dituntut mampu menginventarisasi potensi yang dimiliki. Selanjutnya menentukan arah pembangunan desa tersebut.
Kepala BPSDM Jawa Timur Aries Agung Paewai mengatakan, pendampingan terhadap desa membawa hasil signifikan. Angka kemiskinan di pedesaan terus turun. Pencapaian itu membutuhkan peran besar kepala desa.
‘’Saat ini ada sekitar 3 ribu kepala desa baru yang membutuhkan pengembangan untuk mewujudkan desa yang kreatif dan inovatif,’’ ucapnya.
Aries mengatakan kreativitas dan inovasi diyakini mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat desa. Tentunya disesuaikan dengan potensi masing-masing desa. ‘’Pada forum ini, mereka akan menyerap pengalaman dari beberapa pemateri,’’ ucapnya.
Narasumber yang dihadirkan pada forum tersebut adalah Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin, tim dari IPB University, tim dari Widya Iswara Jawa Timur, serta dari perwakilan legislative Jawa Timur. Pelatihan itu terbagi dua tempat. ‘’Setiap kelas terdiri atas 30 kepala desa,’’ imbuh Aries. (dev/ns)