Kakak Beradik Ketek dan Kepet Kompak Bobol Toko Susu
Tim Antibandit Polsek Wonocolo membekuk kakak beradik pelaku pembobolan Toko Susu Murah milik Najibah di Jalan Bendul Merisi No.98, Surabaya.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Tim Antibandit Polsek Wonocolo membekuk kakak beradik pelaku pembobolan Toko Susu Murah milik Najibah di Jalan Bendul Merisi No.98, Surabaya. Tersangka M Asrul Ardiansyah alias Ketek dan Arief Setyawan alias Kepet warga Jetis Kulon, Wonokromo yang tinggal di Jalan Bendul Merisi Jaya Gg V, Surabaya. Akibat perbuatannya, dua tersangka ini dijebloskan ke tahanan.
Kapolsek Wonocolo Kompol M Soleh mengatakan, aksi pembobolan dilakukan tersangka Rabu (8/11) sekitar pukul 03.30 WIB. Bermula dari pelaku Kriwul (DPO) mendatangi kos Asrul dan Arief sekitar pukul 00.30 WIB.
Kriwul mengajak dua tersangka untuk membobol toko susu yang sudah diincar. Ketiganya lalu menuju sasaran berboncengan motor bertiga. Setibanya di toko milik warga Semampir, Ampel, Arief merusak gembok roling door toko dengan potongan besi. Setelah gembok rusak, Arief lalu masuk ke dalam toko. "Dua tersangka mengambil uang Rp 10 juta di laci meja kasir. Tersangka juga mengambil 6 kotak susu," ungkap Soleh, Senin (20/11)
Usai berhasil membobol toko, tersangka keluar. Pintu roling door ditutup seperti semula. Mereka lalu meninggalkan lokasi. Ketiganya membagi uang hasil kejahatan di Jalan Bendul Merisi IV. Usai membagi hasil, ketiganya pulang ke rumah masing-masing.
Keesokan harinya, korban baru mengetahui tokonya dibobol maling. Pihak korban lantas melapor ke Polsek Wonocolo. Menurut Soleh, setelah dilakukan olah TKP dan penyelidikan, pelaku teridentifikasi dan ciri-ciri diketahui. "Pelaku terekam CCTV. Dari petunjuk tersebut, kita dapat amankan pelaku di kosnya, belum ada 1 x 24 jam," jelasnya.
Dari hasil penyidikan, dua tersangka merupakan residivis kasus curanmor. Keduanya pernah ditahan di Polsek Wonocolo tahun 2017.
Sementara tersangka Asrul mengaku diajak temannya yang kabur untuk membobol toko susu milik korban. Ia berperan merusak kunci gembok roling door dan mencuri uang. "Teman saya yang kabur, berperan sebagai pemantau dan yang mengajak," sebutnya.
Pria yang bekerja kuli bangunan ini mengaku uang hasil kejahatan dibagi rata bertiga. Kemudian uang dipakai untuk membayar kos dan pesta makan-makan. "Susu rencana buat anak saya," imbuh Arief sambil menunduk.
Dari tangan tersangka, polisi menyita pakaian yang dikenakan beraksi, topi, 6 kotak susu merk SGM 600 gram, uang tunai Rp 400 ribu, dan sebuah kunci gembok rusak. (yan/rd)