Karang Taruna Harus Jadi Agen Perubahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melantik pengurus Karang Taruna Kota Surabaya periode 2024-2029 di Balai Pemuda, Jumat (9/8) malam.

Karang Taruna Harus Jadi Agen Perubahan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melantik pengurus Karang Taruna Kota Surabaya periode 2024-2029 di Balai Pemuda.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melantik  pengurus Karang Taruna Kota Surabaya periode 2024-2029 di Balai Pemuda, Jumat (9/8) malam. Sebanyak 99 pengurus Karang Taruna terpilih berdasarkan musyawarah mufakat, mewakili 31 kecamatan dan 153 kelurahan se Kota Surabaya.

Pelantikan tersebut juga dihadiri Ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Timur Agus Maimun, Ketua Satma Pemuda Pancasila (PP) Surabaya Kevin, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya Alfianur Rizal Ramadhani, dan sejumlah kepala perangkat daerah (PD) di lingkup Pemkot Surabaya.

"Saya, Wali Kota Surabaya sebagai pembina umum Karang Taruna Kota Surabaya, dengan ini, mengukuhkan saudara-saudara sebagai pengurus Karang Taruna Kota Surabaya masa bakti 2024-2029. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan lahir dan batin dalam menjalankan tugas dan amanah yang diberikan," ujar Eri.

Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya peran Karang Taruna dalam menjadi agen perubahan dan garda terdepan dalam kegiatan sosial. "Seperti yang saya katakan pemuda di Kota Surabaya ini, tidak hanya bergerak melalui Karang Taruna tapi ada bergerak di pemuda Muhammadiyah, Ansor, SNL dan lainnya. Saya berharap pemuda-pemuda ini menjadi agen perubahan dan bergerak di bidang sosial, serta UMKM," terang Eri.

Ia menugaskan para pengurus dan anggota Karang Taruna untuk bergerak menjadi perpanjangan tangan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Dalam hal ini, melakukan pendataan stunting hingga kemiskinan di tingkat RW. Menurutnya, tugas tersebut adalah bentuk tanggung jawab seluruh anggota Karang Taruna untuk membantu program kecamatan dan kelurahan.

"Saya ingin menggerakkan anak muda dan Karang Taruna sebagai garda terdepan kegiatan sosial. Kalau hari ini masih banyak yang tidak bisa sekolah dan makan, tapi pemuda tidak tahu maka jiwa Karang Taruna itu mati. Maka kita munculkan jiwa-jiwa kepedulian itu," ungkap Eri.

Dengan tugas yang diberikan, ia berharap hasilnya tidak ada lagi anak putus sekolah atau penderita stunting yang belum diintervensi. Pasalnya, Pemkot Surabaya sudah memiliki banyak program untuk permasalahan tersebut.

"Kita siapkan anggaran pergerakan pemuda agar para pemuda di Kota Pahlawan tidak khawatir kalau sakit, kita siapkan Bantuan Operasional Sekolah (Bopda) hingga tebus ijazah supaya tidak ada lagi pemuda yang merasa sedih," imbuhnya.

Wali kota juga mendorong  para pengurus Karang Taruna berperan aktif menyalurkan pemuda yang siap bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. "Karang Taruna ini bukan bisnis. Karang Taruna harus tahu siapa yang tidak bisa  sekolah, makan, atau butuh sesuatu, jadi mereka bergerak ke bawah. Di tiap RW. Bergerak bersama lurah dan camatnya. Asetnya pemkot bisa digerakkan bersama dengan Karang Taruna," kata Eri.

Ia mengingatkan kepada pengurus Karang Taruna yang baru dilantik agar selalu membuka diri dan berkolaborasi dengan berbagai macam sektor. Sehingga, akan tercipta sinergitas yang besar di antara para pemuda Kota Pahlawan. "Jangan pernah lupa berkolaborasi. Kolaborasi adalah kekuatan pemuda Surabaya. Saya berharap Surabaya akan berubah ditangan agen perubahan Karang Taruna," harapnya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna terpilih Febryan Kiswanto mengaku, siap menyamakan tujuan bersama Karang Taruna yang ada di kecamatan dan kelurahan, supaya tujuan besar menjadi perpanjangan tangan Pemkot Surabaya di masyarakat bisa tercapai.

"Kita berharap Karang Taruna bisa mengembalikan fitrah dan kesolidannya. Kita akan turun kebawah menyamakan langkah dengan teman-teman kecamatan dan kelurahan, sebagaimana fungsi Karang Taruna sebagai aktualisasi pemuda dan membersamai Pemkot Surabaya," pungkas Febryan usai dilantik. (ari/rd)