Kawinkan Program Makmur dengan KUR
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengawinkan atau menyinergikan Program Makmur PT Pupuk Indonesia dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengawinkan atau menyinergikan Program Makmur PT Pupuk Indonesia dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Komitmen ini disampaikan oleh Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga, di hadapan para petani tebu Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (12/3).
Proses sinergi program yang memiliki makna ‘Mari Kita Majukan Usaha Rakyat’ dengan KUR ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap para petani, khususnya di Jawa Timur.
“Tujuannya supaya para petani semakin sejahtera dengan cara dapat pendanaan, kemudian dapat pupuk. Kemudian, kalau gagal panen dikasih asuransi, juga dana pengelolaan lahan, kemudian ada yang beli, ada offtaker-nya,” cetus Arya.
Arya mengatakan bahwa Program Makmur merupakan salah satu upaya dan solusi yang diberikan pemerintah kepada petani Tanah Air untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari usaha tani.
“Pak Erick itu meminta perbankan BUMN seperti BRI dan lainnya dipakai sebagai yang menanggulangi pendanaannya. Supaya ada perubahan di pertanian kita. Sudah pasti kita menyarankan tidak pakai pupuk subsidi, karena dari pupuk nonsubsidi ini diharapkan hasil produktivitasnya naik 40-60 persen dibandingkan biasanya,” terang Arya.
Keluhan mengenai ketersediaan pupuk pun langsung diungkapkan oleh salah satu perwakilan petani tebu Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Dia mengatakan bahwa petani tebu sulit mendapatkan pupuk non-subsidi karena ketersediaannya yang kurang dan harganya yang tinggi. Sementara pupuk subsidi alokasinya terbatas.
Mendengar keluhan petani tersebut, Arya pun menjawab bahwa program Makmur mampu menjamin ketersediaan pupuk non-subsidi petani yang ikut program Pupuk Indonesia ini. “Melalui program Makmur ini 100 persen dijamin ada pupuknya. Artinya ketersediaan pupuk aman, lalu masalah harga semuanya sama, lalu ini pupuk non-subsidi,” jelas Arya.(cat/rd)